Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Indah Wardani

Mengenal Lebih Jauh Ajaran Salafiyah-Wahabi

Agama | Wednesday, 20 Oct 2021, 14:45 WIB

Sebelum membahas lebih jauh terkait dengan ajaran yang di amalkan oleh kelompok Salafiyah-Wahabi dalam memandang suatu hukum Islam, maka perlu sama-sama kita ketahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan Salafiyah-Wahabi itu?

Nah, secara etimologi (Bahasa) Salaf memiliki arti yakni terdahulu atau kuno, sedangkan secara terminologi (istilah) yang dimaksud dengan salaf adalah sebuah kelompok atau generasi yang hidup di tiga abad pertama setelah wafatnya Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, para sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in. Hal ini berpacu pada Hadist Rosulullah terkait dengan sebaik-baikny manusia, Hadist tersebut berbunyi:

“Sebaik baik manusia adalah (yang hidup) dimasaku, kemudian yang mengikuti mereka (tabi’in), kemudian yang mengikuti mereka (tabi’ tabi’in).” (H.R. Bukhori, Muslim).

Dari hadits diatas tak ada yang salah dengan klaim aliran salafi. Karena setiap muslim pasti akan mengakui bahwasanya mereka adalah pengikut para Nabi SAW. Baik sahabat tabi’in, dan tabi’ tabi’in yang di klaim sebagai generasi terbaik setelah Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Oleh karena itu, disinilah kalangan Salafi menganggap bahwa ajaran Islam harus mengikuti ajaran dimasa Rasulullah, sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in

Masuk kedalam pembahasan terkait dengan munculnya aliran Salafiyah-Wahabi. Nah, aliran ini pertama kali dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1794 M), berlandaskan tujuan beliau mempelopori adanya aliran ini adalah untuk mengajak kepada seluruh umat Muslim di seluruh Dunia agar kembali kepada ajaran Agama Islam yang murni, yaitu berpedoman pada Al-Qur’an dan As-sunnah.

Muhammad Ibnu Abdul Wahhab dilahirkan di sebuah perkampungan bernama Uyainah yang terletak dibagian selataan kota Najd Saudi Arabia tahun 1703 Masehi dan beliau wafat pada tahun 1792 Masehi, semasa hidupnya beliau mengaku sebagai salah satu penerus ajaran Ibnu Taimiyyah. Pengikut Akidah beliau sekarang dikenal dengan nama Wahabi atau dikenal juga dengan Salafi.

Namun saat ini, perubahan penamaan Wahabi menjadi Salafi telah membentuk sebuah komunitas seiring berjalannya waktu. Manhaj salaf kini menjadi sebutan yang digunakan bagi orang-orang yang mengikuti metode dan pola dakwah yang dilakukan di kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in.

Misalnya, dengan adanya sekelompok umat Islam di Indonesia yang berpakaian seperti layaknya masyarakat Timur Tengah, kalangan laki-laki memakai jubah panjang, serban, celana panjang di atas mata kaki (isbal), dan memelihara jenggot, sedangkan di kalangan perempuan memakai pakaian yang berwarna gelap serta menutupi seluruh tubuh atau menggunakan niqab merupakan sebuah fenomena tersendiri bagi perkembangan umat Islam saat ini. Cara berpakaian seperti itulah yang dianjurkan dan dikembangkan oleh ajaran Salafi.

Jika kita melihat tahun terakhir dari masa tabi’it tabi’in, maka dapat kita lihat bahwasanya Ahmad bin Hambal diyakini sebagai orang terakhir dari generasi salafi. Sedangkan ajaran dakwah dari manhaj salafi berupa ajaran al akhlak dan aqidah, Al wala wal al-Bara, dan Ahlu sunnah wal jama’ah yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image