Kamis 21 Oct 2021 19:15 WIB

Jokowi Dorong Kerja Sama Perdagangan Global Lekas Diaktifkan

Potensi ekspor melebar seiring pulihnya ekonomi negara mitra.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo. Jokowi minta kerja sama perdagangan segera diaktifkan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo. Jokowi minta kerja sama perdagangan segera diaktifkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar kerja sama dan perdagangan global segera diaktifkan setelah pandemi Covid-19 mulai melandai di Indonesia. Indonesia, kata dia, membuka ruang seluas-luasnya untuk kerja sama perdagangan internasional yang berimbang dan saling menguntungkan, investasi yang berkualitas yang membuka kesempatan kerja, serta transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM secara berkelanjutan.

"Alhamdulillah kondisi pandemi Covid-19 bisa kita kendalikan dengan baik. Oleh sebab itu, kerja sama dan perdagangan global harus segera kita aktifkan," ujar Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021, Kamis (21/10).

Baca Juga

Jokowi menyebut, nilai ekspor Indonesia pada tahun ini tercatat mencapai puncaknya yakni sebesar 142,01 miliar dolar AS dan tumbuh 37,7 persen (year on year). Kendati demikian, ia meminta agar daya saing terus ditingkatkan karena Indonesia memiliki peluang tumbuh yang lebih tinggi.

"Karena potensi pasar ekspor masih terbuka lebar, mitra dagang kita juga mulai pulih dan kuartal kedua 2021 China tumbuh 7,9 persen (yoy), Amerika Serikat tumbuh 12,2 persen, Jepang tumbuh 7,6 persen, dan India bahkan tumbuh 20,1 persen," ucap dia.

Peluang ini pun harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mendorong peningkatan ekspor sebanyak-banyaknya. Jokowi menilai, penyelenggaraan Trade Expo Indonesia Digital Edition pada tahun ini merupakan wujud adaptasi dan inovasi terhadap kondisi terkini.

Ekspo ini merupakan salah satu solusi untuk menghubungkan para pelaku usaha khususnya para eksportir dan pembeli, menjalin kerja sama bisnis, serta sebagai pengungkit ekonomi pelaku usaha dan industri. Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengapresiasi penyelenggaraan Trade Expo Indonesia yang juga turut menghadirkan forum halal dan festival fashion show Muslim.

"Karena Indonesia berpotensi sebagai pusat industri halal dunia sekaligus kiblat industri fashion dunia," ungkapnya.

Presiden pun menargetkan tujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia ini akan tercapai pada 2024, apalagi saat ini pasar produk halal dunia sangat besar. Berdasarkan laporan State of Global Islamic tahun 2020-2021, warga Muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari 2 triliun dolar AS di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, fashion, serta rekreasi.

"Tentunya ini merupakan peluang yang harus kita manfaatkan," tambah Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement