Jumat 22 Oct 2021 17:41 WIB

Wapres Optimistis Tahun Ini Jadi Kebangkitan Ekonomi Syariah

Perkembangan ekonomi syariah cukup menggembirakan pada 2020 meskipun pandemi Covid-19

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: Islamitijara.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis tahun 2021 menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Terlebih lagi perkembangan ekonomi syariah cukup menggembirakan pada 2020 meskipun pandemi Covid-19.

"Saat ini ekonomi syariah tidak lagi sekadar menjadi pilihan bagi komunitas muslim saja, tetapi juga telah menjadi salah satu penopang kekuatan ekonomi nasional," ujar Wapres dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional 2021 dan Peluncuran Logo Masyarakat Ekonomi Syariah, Jumat (22/10).

Wapres menambahkan, hal ini didukung dengan kemajuan sektor industri produk halal. Industri produk halal ini juga terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional selama pandemi Covid-19 ini, sehingga potensi industri keuangan syariah nasional juga tak kalah besar.

Menurut laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020, Indonesia masuk lima besar dari 135 negara berdasarkan nilai asetnya yang mencapai 3 miliar USD, di bawah Arab Saudi dengan 17 miliar USD, Iran 14 miliar USD, Malaysia 10 miliar USD, dan Uni Emirat Arab sebesar 3 miliar USD.

"Kita meyakini posisi Indonesia masih sangat mungkin untuk meningkat lagi, bahkan menjadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia," kata Wapres.

Karena itu, komitmen untuk memperkuat pembangunan ekonomi syariah di Indonesia perlu terus diperkuat, salah satunya dengan peran kaum santri sebagai bagian penting dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Dalam acara yang bertepatan Hari Santri, Wapres yang juga Ketua Dewan Pembina MES ini berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT, maupun ultra mikro lainnya.

Program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan bisa mendorong kebangkitan UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Ia juga menilai perlunya peran MES dalam upaya edukasi dan inklusi bagi para santri untuk berkembang memperluas kontribusinya dalam koridor ekonomi syariah di penjuru nusantara.

"Untuk itu, sinergi, kolaborasi, dan kemitraan antara pelaku usaha besar dan pelaku usaha mikro dan kecil, serta ultra mikro harus kita perkuat guna mengembangkan halal value chain agar tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud," katanya.

Wapres mengatakan, MES berkomitmen untuk mendorong Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dan produk halal dunia. Komitmen ini akan terus diteguhkan, dikokohkan dengan peluncuran logo baru MES, setelah 20 tahun organisasi ini didirikan pertama kalinya pada 1 Muharram 1422 H atau 26 Maret 2001 silam.

Wapres berharap logo baru menjadi pemantik semangat, menyegarkan spirit MES untuk terus berkontribusi bagi inklusi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah dan memperkuat perekonomian nasional.

"Harapan kami Bapak Presiden berkenan meresmikan Peluncuran Logo Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan terus memberikan dukungan bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement