Jumat 22 Oct 2021 16:48 WIB

Hadapi Tantangan Bisnis, Damri Pastikan Terus Adaptif

Pada 2022 DAMRI berupaya agar seluruh penjualan tiket secara elektronik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja pengguna sepeda bersiap naik bus gratis di pool bus Damri, Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/7). Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI Sidik Pramono memastikan perusahaan terus mengupayakan langkah adaptif dalam menghadapi tantangan bisnis dan perkembangan.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pekerja pengguna sepeda bersiap naik bus gratis di pool bus Damri, Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/7). Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI Sidik Pramono memastikan perusahaan terus mengupayakan langkah adaptif dalam menghadapi tantangan bisnis dan perkembangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI Sidik Pramono memastikan perusahaan terus mengupayakan langkah adaptif dalam menghadapi tantangan bisnis dan perkembangan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya yang menginginkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi harus adaptif dalam menerapkan model bisnis dan teknologi.

"Misalnya dalam pengembangan sistem e-ticketing. Sekalipun saat ini di beberapa cabang masih dilakukan penjualan tiket secara konvensional, namun pada 2022 DAMRI berupaya agar seluruh penjualan tiket DAMRI di seluruh Indonesia dilakukan secara e-ticketing," kata Sidik kepada Republika.co.id, Jumat (22/10).

Sidik menjelaskan, sistem e-ticketing tersebut dapat dilakukan melalui DAMRI Apps dan online travel agent seperti Traveloka dan RedBus. Begitu juga melalui penjualan di loket menggunakan mobile point of sale (MPOS) atau ticket box.  

"Target DAMRI ke depan seiring dengan perkembangan masyarakat dan pemanfaatan teknologi, sudah tidak ada lagi pemesanan tiket secara konvensional atau metode tiket sobek," jelas Sidik.

Dari sisi bisnis, lanjut Sidik, DAMRI pada 2022 terus berupaya untuk melakukan pengembangan bisnis. Hal tersebut dilakukan dengan mengembangkan interkoneksi Jawa dan Sumatra.

"Kamu akan memperkuat sinergi dengan BUMN lain. Misalnya ASDP dan KAI, baik dari segi feeder penumpang, logistik, dan lainnya," tutur Sidik.

Terkait teknologi yang sudah dikembangkan, DAMRI juga telah bekerja sama dengan Pos Indonesia, ShopeePay, Gopay, OVO, Virtual Account Mandiri, DANA, LinkAja, Indomaret, dan Alfamart. Sidik mengatakan, DAMRI juga berencana akan menjangkau lebih banyak lagi payment gateway dan Online Travel Agent (OTA).

Saat ini, salah satunya adalah pembayaran lewat virtual account BNI dan BRI.

"Sedangkan untuk OTA, pada tahun 2022 DAMRI berencana akan bersinergi dengan sejumlah BUMN dan badan usaha swasta lainnya untuk pemesanan tiket melalui aplikasi tersebut," jelas Sidik.

Sebelumnya, Jokowi meminta perusahaan BUMN agar mencari mitra perusahaan global untuk bekerja sama mengembangkan bisnisnya. Jokowi yakin dalam 10 hingga 20 tahun ke depan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi empat besar dunia, sehingga akan banyak perusahaan asing yang berminat untuk bekerja sama dengan perusahaan BUMN Indonesia.

"Kalau mau, kita beradaptasi dengan cara paling cepat adalah berpartner. Perusahaan global mana yang paling baik, ajak. Pasti mau dengan kita," ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada para direktur utama BUMN di Manggarai Barat, NTT. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement