Ahad 24 Oct 2021 19:24 WIB

 Utusan Khusus AS Minta Korut Hentikan Provokasi

Uji coba rudal Korut dinilai mengkhawatirkan dan kontraproduktif.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM).
Foto: EPA/KCNA
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut) Sung Kim mengatakan uji coba rudal Korut  'mengkhawatirkan dan kontraproduktif' pada upaya menurunkan ketegangan. Ia meminta Pyongyang kembali ke meja negosiasi.

Hal ini disampaikan Kim yang merangkap sebagai Duta Besar Indonesia usai bertemu dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel). Ia mengatakan AS berkomitmen untuk mengeksplorasi 'diplomasi yang substantif dan berkelanjutan' dengan Korut.

Baca Juga

"Tujuan kami tetap menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea, itulah mengapa uji coba rudal balistik Korut baru-baru-baru, satu dari beberapa selama enam pekan terakhir, mengkhawatirkan dan kontraproduktif dalam upaya menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea," kata Kim, Ahad (24/10).

Sejauh ini Pyongyang masih menolak ajakan AS untuk kembali berdialog. Korut menuduh Washington dan Seoul mendorong diplomasi tapi di saat yang sama meningkatkan ketegangan dengan aktivitas militer mereka sendiri.

Kamis (21/10) Korut mengatakan reaksi AS pada uji coba rudal balistik dari kapal selam mereka berelebihan. Korut menegaskan uji coba itu untuk pertahanan dan mereka juga meragukan ketulusan ajakan dialog Washington.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement