Senin 25 Oct 2021 07:44 WIB

Kristen dan Muslim Nigeria Bersatu Lawan Ketidakadilan Iklim

Asosiasi Kristen Nigeria dan Masyarakat Islam Nigeria minta penanganan darurat iklim

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Muslim Nigeria.
Foto: google.com
Muslim Nigeria.

IHRAM.CO.ID, LAGOS -- Sebagai bagian dari protes global terhadap ketidakadilan iklim di Nigeria, Asosiasi Kristen Nigeria dan Masyarakat Islam Nigeria, meminta pemerintah dan lembaga lain segera bertindak menangani darurat iklim di Nigeria.

Hal ini dinyatakan dalam kegiatan pawai dan forum yang diselenggarakan di bawah bendera Faith for Climate Justice oleh Green Faith. Acara ini merupakan tindak lanjut dari doa dan renungan yang berlangsung damai.

Kelompok tersebut menyampaikan tuntutan mereka di luar kantor gubernur Negara Bagian Lagos, Babajide Sanwo-Olu. Dalam kegiatan, peserta membunyikan alarm dengan menabuh genderang, melambaikan tangan dan menggelar doa.

Dilansir di The Nation Online, Ahad (24/10), para peserta memajang plakat dengan berbagai tulisan. Di antaranya, 'Tuhan menciptakan bumi, jangan biarkan keserakahan Anda menghancurkannya' dan 'Polusi adalah musuh bagi kehidupan yang sehat, daur ulang untuk masyarakat yang lebih baik'.

Pendiri LUFASI Park, Desmond Majokodunmi, menyayangkan Nigeria sebagai negara membabi buta mengikuti negara maju lainnya. Nigeria disebut menggunakan energi yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, dan sebagai hasilnya berkontribusi menggembleng atmosfer dan membuat iklim menjadi bencana.

"Demi kasih Tuhan, tetangga, semua komunitas rentan di sekitar kita, kami menyerukan kepada pemerintah bersolidaritas dengan tuntutan global untuk pendanaan iklim, dari negara-negara kaya ke negara-negara Afrika," ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah memberikan tekanan pada pemerintah federal Nigeria, untuk mengintensifkan pembersihan Ogoniland dan menghentikan pembakaran gas seperti yang dinyatakan dalam NDC.

Pemrakarsa Green Faith, Muhammad Almoroof, mengatakan agama akar rumput tidak akan lagi menerima retorika samar-samar oleh politisi, pemimpin keuangan, industri atau bahkan pemimpin agama.

"Kami tidak akan berhenti sampai politisi mendukung seruan untuk melindungi rakyat dan planet kami. Sekarang saatnya beraksi," kata dia.

Aksi di Lagos ini merupakan bagian dari rangkaian acara global yang diselenggarakan oleh 'Green Faith International Network', aliansi multi-agama global organisasi keagamaan akar rumput di Afrika, Amerika, Asia dan Eropa. Lebih dari 480 aksi terjadi di 43 negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement