Senin 25 Oct 2021 08:48 WIB

Kemenag Minta PTKIN Lakukan Transformasi Digital

PTKIN mulai melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan digital

Para perwakilan mahasiswa dari 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia
Foto: Ferdiansah
Para perwakilan mahasiswa dari 50 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia

IHRAM.CO.ID, SOLO -- Kementerian Agama meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk melakukan transformasi institusi, digital dan internasionalisasi secara masif, demi mengembangkan eksistensi PTKIN.

"Kalau belum bertransformasi kelembagaan/institusi, sudah harus berani bertransformasi digital. Kalau belum, maka sudah berani transformasi internasionalisasi," kata Direktur PTKIN Kemenag Prof Amin Suyitno, Ahad (24/10) pada welcome dinner para intelektual muslim dan pimpinan PTKIN se-Indonesia dalam kegiatan "Annual Internasional Conference on Islamic Studies" (AICIS) XX 2021.

Prof Suyitno menerangkan perubahan bentuk kelembagaan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), kemudian dari IAIN bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) menjadi bukti nyata transformasi institusi.

"Tapi pekerjaan rumahnya, betulkah kita sudah bertransformasi yang sesungguhnya atau baru perubahan nama?" tanya Prof Suyitno.

 

"Yang paling tau andalah, yang punya lembaga masing-masing. Tentulah kita sudah bertransformasi, marilah kita introspeksi, jangan-jangan kita baru berubah nama, berubah merek," sebut Prof Suyitno.

Kemudian, kata Prof Suyitno, bahwa PTKIN harus berani melakukan transformasi digital, walaupun belum bertransformasi dalam perubahan bentuk kelembagaan.

"AICIS yang selalu kita suarakan dan besok dibuka oleh Bapak Wapres KH Ma'ruf Amin, itu bukti nyata bahwa kita PTKIN sudah masuk ke dunia digital. Dengan cukup menyentuh aplikasi playstore, semua kita bisa menggunakan, bisa mengakses, bisa terlibat aktif menjadi narasumber, peserta," katanya.

"Ini contoh bahwa PTKIN sudah masuk ke dunia digital, dan itu sesuatu yang harus kita syukuri. Pertanyaannya kemudian, apakah ini hanya berhenti saja di sini atau tidak," ujarnya.

Karena itu, ia meminta kepada seluruh PTKIN agar mulai melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan digital, dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademik di masing-masing PTKIN. Terakhir, ujar dia, semua PTKIN harus bertransformasi internasionalisasi atau menginternasionalisasi proses-proses dan pengembangan akademik, seperti kuliahberbasis learning management sistem dan berbasis digital.

"Semua PTKIN berkesempatan yang sama untuk bisa bersama-sama menginternasionalisasi kelembagaannya dalam pelayanan dan pengembangan mutu akademik. Jadi tiga ini pekerjaan rumah kita bersama, jangan sampai tidak di salah satunya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement