DPR: Kementerian Agama Dibuat untuk Semua Jenis Agama

Diharapkan seluruh kementerian fokus menjalankan tupoksi masing-masing.

Senin , 25 Oct 2021, 13:53 WIB
 Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyikapi pernyataan yang disampaikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, dalam sebuah webinar, pada Ahad (24/10) lalu. (ilustrasi)
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyikapi pernyataan yang disampaikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, dalam sebuah webinar, pada Ahad (24/10) lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyikapi pernyataan yang disampaikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, dalam sebuah webinar, pada Ahad (24/10) lalu. Sebelumnya pernyataan Yaqut memunculkan polemik usai menyebut Menteri Agama (menag) merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

"Secara historis nomenklatur Kementerian Agama itu kan memang dibuat untuk semua jenis agama di Indonesia," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/10)

Dirinya mengimbau agar seluruh kementerian fokus saja menjalankan tupoksi masing-masing. Dasco juga meminta semua pihak untuk menjaga suasana. "Mari menjaga supaya semua teduh dan sejuk dalam keadaan pandemi Covid-19 ini mari kita sama-sama menjaga suasana agar rakyat kita tidak bingung dan imunnya turun," ujarnya.

Terbaru Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengklarifikasi pernyataannya tentang Kementerian Agama hadiah untuk NU. Ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU, yang tujuannya untuk memotivasi para santri dan pesantren.

"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (25/10).

"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," imbuhnya.