Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lisa Andriani

Forum Edukasi Solor 2021 Ajak Para Guru Siapkan Pembelajaran Pasca Pandemi

Eduaksi | Monday, 25 Oct 2021, 12:15 WIB

Solor, NTT, Minggu, 24 Oktober 2021 - Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) mulai dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Adanya perubahan dalam metode pembelajaran menghadirkan sejumlah potensi dan tantangan yang menuntut para pengajar untuk dapat beradaptasi. Hal inilah yang menjadi diskusi seru para guru di Solor, NTT, bersama Sri Rahayu Widyastuti, pembicara dalam kelas virtual Forum Edukasi Solor 2021 yang diselenggarakan oleh Hoshizora Foundation. Selama sesi diskusi, para guru diajak untuk berefleksi mengenai perubahan pembelajaran seperti apa yang mereka alami sebelum pandemi, selama pandemi dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), hingga saat ini menggunakan sistem PTMT.

Ibu Widy selaku pemateri menyampaikan ada 3 hal yang perlu dipersiapkan menuju PTMT. Pertama, mempersiapkan sekolah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi seluruh warga sekolah contohnya tempat terbuka untuk kelas alternatif, protokol kesehatan, dan SOP PTMT. Kedua, memenuhi kebutuhan psikologis siswa dan memenuhi kebutuhan sosial untuk berinteraksi dengan guru, teman, dan orang lain yang terkait. Ketiga, memastikan manajemen penjadwalan dan metode pembelajaran yang baik. Seusai kelas, para guru diajak untuk menulis metode pembelajaran apa saja yang akan dihentikan, terus dilanjutkan, atau mulai dilakukan selama PTMT.

Sebelum sesi bersama para guru, Forum Edukasi Solor telah diselenggarakan pada Minggu, 17 Oktober 2021 untuk para siswa-siswi dan wali/orang tua. Hoshizora Foundation melalui pilar Kerangka Ketahanan Pendidikan percaya bahwa dalam menciptakan ekosistem pendidikan terbaik bagi masa depan anak yang lebih cerah, maka peningkatan kapasitas tidak hanya diberikan kepada siswa, melainkan juga orang tua dan guru pendidik.

Yudi Anwar, selaku Direktur Eksekutif Hoshizora Foundation menjelaskan, “Tujuan dari kegiatan ini, selain memberikan pendampingan kepada Adik Bintang, juga mengajak orang tua dan guru untuk bersama-sama mendukung Adik Bintang meraih cita-cita mereka. Program yang kami berikan cukup relate untuk kebutuhan baik bagi Adik Bintang, orang tua wali, maupun guru. Topik utama untuk program pendampingan Adik Bintang adalah social emotional learning dan experience learning, untuk orang tua wali lebih ke financial literacy dan parenting, sedangkan untuk guru adalah teacher development dan children development. Dengan berbagai program dan keterlibatan tersebut, Hoshizora Foundation berharap mampu membangun ekosistem pendidikan yang baik dan layak untuk Adik Bintang di wilayah NTT.”

Forum Edukasi Solor 2021 merupakan forum peningkatan kapasitas bagi penerima manfaat beasiswa Mimpi Anak Negeri Hoshizora Foundation meliputi Adik Bintang (sebutan untuk penerima manfaat), Wali Bintang (sebutan untuk orang tua Adik Bintang), serta guru dan Koordinator Wilayah di wilayah Solor, Nusa Tenggara Timur. Forum ini merupakan hasil kerjasama antara Hoshizora Foundation dan Doa Anak Bangsa dari Sydney Australia untuk membantu anak-anak di wilayah Solor mendapatkan akses pendidikan yang layak. Berkolaborasi bersama organisasi lokal Du’Anyam, forum ini telah diselenggarakan kedua kalinya sejak tahun 2019.

Selain Forum Edukasi Solor, kolaborasi Hoshizora Foundation dengan Doa Anak Bangsa dan Du’Anyam turut menginisiasi program Pojok Literasi yaitu program pengadaan buku-buku, baik buku ilmu pengetahuan, ensiklopedia, buku cerita, sampai buku berkaitan dengan makanan sehat. Target utama tidak hanya buku-buku untuk Adik Bintang, namun juga untuk orang tua wali dan masyarakat sekitar mengingat akses terhadap buku masih kurang dan cukup sulit di wilayah Solor, NTT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image