Rabu 27 Oct 2021 00:14 WIB

Sepak Bola Israel dan Sikap Fan yang Anti-Muslim

Tercatat ada banyak kasus rasisme dan kekerasan dalam sepak bola Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
fan sepak bola Israel (ilustrasi)
fan sepak bola Israel (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Klub sepak bola Beitar Jerusalem mengalami malam yang menyedihkan dan penuh badai pada 18 Oktober dengan kekalahan 1-0 di babak perpanjangan waktu oleh musuh bebuyutannya, Hapoel Tel Aviv. Laga ini akan terus dikenang karena kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di bangku penonton, dan bukan karena penampilan para pemainnya.

Hal itu disampaikan, Afif Abu Much, kolumnis yang menulis untuk Al-Monitor. Kekerasan itu mulai terjadi ketika Beitar yang memiliki gelandang bernama Kamasso Mara dari Guinea, mulai melakukan pemanasan untuk penampilan debutnya di lapangan.

Baca Juga

Penampilan Kamsu Mara kemudian memicu ketidaksenangan sekelompok fan radikal Beitar, yang menamai diri mereka La Familia, terhadap keyakinan Muslimnya. Perkelahian pecah di bangku penonton ketika beberapa fan klub menyemangati Mara, menentang perintah La familia untuk menahan diri dari tindakan menyemangati pemain Muslim itu.

"Kami dipukul dan ditendang hanya karena kami menyemangati tim. Salah satu dari mereka berteriak kepada saya, 'Keluar dari sini, tidak ada ruang di tribun untuk wanita dan orang cacat,' dan kemudian menendang saya," kata seorang penggemar berusia 23 tahun menggambarkan pemukulannya di tangan Ultra, mengingat ketakutan yang dia rasakan dan menunggu untuk dievakuasi ke rumah sakit untuk perawatan.

Rekaman video dari insiden itu dengan jelas menunjukkan bahwa dia ditendang di kakinya yang terluka. Cukup banyak fan lainnya termasuk seorang tentara diserang selama kekerasan yang memalukan oleh fan klub sendiri. Adegan kekerasan menimbulkan kemarahan besar di seluruh dunia sepak bola Israel.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement