Rabu 27 Oct 2021 00:40 WIB

Pangeran Charles Dijadwalkan Bertemu Grand Syekh Al-Azhar

Pangeran Charles dijadwalkan bertemu Grand Syekh Al-Azhar di Kairo

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
  Pangeran Charles dari Inggris.
Foto: AP/UK POOL
Pangeran Charles dari Inggris.

IHRAM.CO.ID,  LONDON -- Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, dijadwalkan akan mengunjungi ke Mesir bulan depan. Di Kairo, Charles dan Camilla juga disebut akan mengunjungi ulama terkemuka Grand Syekh Masjid dan Universitas Al-Azhar, Sheikh Ahmed al-Yayeb.

Tur itu dilakukan setelah pewaris takhta Inggris mengunjungi Glasgow minggu depan, untuk KTT iklim COP26. Kunjungan akan berakhir di Mesir, yang akan mengambil alih kepresidenan iklim PBB dari Inggris tahun depan.

"Dalam momen yang menentukan aksi iklim ini, selama 12 bulan ke depan diharapkan terlihat kerja sama yang signifikan antara Inggris dan Mesir," kata wakil sekretaris pribadi Pangeran Charles, Chris Fitzgerald.

Ia juga menyebut kedua kunjungan yang dilakukan pertengahan bulan depan ini akan memiliki fokus utama untuk mengatasi krisis iklim.

Sebelumnya, Sheikh Ahmed Al-Tayyeb menandatangani seruan bersama yang diluncurkan oleh para pemimpin agama, yang berpartisipasi dalam pertemuan bertema "Iman dan Sains: Menuju KTT COP26" Vatikan. Kegiatan ini diadakan sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26), Senin (4/10).

Ia juga sempat mengumumkan dukungannya kepada negara bagian yang terkena dampak banjir dan suhu tinggi. Bencana ini menewaskan ratusan orang dalam beberapa waktu terakhir di beberapa bagian dunia, baik di Eropa atau Asia.

"Banjir baru-baru ini dan rekor kenaikan suhu di seluruh dunia telah menyebabkan ratusan kematian dan membuat lebih banyak orang mengungsi," kata dia dalam akun media sosial resminya di Facebook, Selasa (27/7).

Dalam unggahan yang sama, ia mengingatkan setiap pihak harus memperkuat tindakan serius untuk memerangi perubahan iklim. Upaya ini disebut akan melindungi umat manusia dari ancaman yang tidak dapat disangkal.

Al-Tayyeb dianggap sebagai ulama Islam tertinggi yang menangani isu perubahan iklim secara publik baru-baru ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement