Rabu 27 Oct 2021 07:57 WIB

Wapres: Tingkatkan Ekonomi Syariah dengan Rantai Nilai Halal

Seluruh pihak diminta terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap upaya pemerintah dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap upaya pemerintah dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap upaya pemerintah dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia. Karena itu, Wapres mendorong pengembangan ekosistem rantai nilai halal atau halal value chain di Indonesia.

"Pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk meningkatkan usaha ekonomi syariah melalui penjualan seluruh rantai nilai industri halal Indonesia,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam siaran persnya, saat menerima jajaran pengurus Kedaulatan Santri (KESAN), melalui konferensi video, Selasa (26/10). 

Menurut Wapres, industri produk halal yang besar saat ini perlu didukung melalui pengembangan rantai nilai halal dalam rangka pemasaran produk-produk UMKM yang bersifat syariah.

“Sekarang ini kita membangun ekosistemnya. Ekonomi syariah ini termasuk juga untuk menumbuhkan pelaku usaha syariah,” ujar Wapres.

Wapres menilai, apalagi di era digitalisasi saat ini dibutuhkan pengembangan aplikasi yang terus dilakukan agar dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai kebutuhannya dan pemerintah mendukung pengembangan teknologi tersebut.

“Pemerintah akan terus mendukung dan memberikan dorongan untuk pengembangan aplikasi digital seperti KESAN ini,” katanya.

Wapres juga menilai perlu dukungan berbagai sektor dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui kolaborasi lintas sektor. Karena itu, ia berharap harapan agar KESAN dapat menjadi aplikasi yang terus berkembang dan diminati masyarakat.

“Saya berharap sebagai startup yang baru, KESAN dapat terus tumbuh menjadi aplikasi yang besar. KESAN bisa menjadi marketplace yang berkembang dengan baik untuk pasar dalam negeri maupun juga pasar ekspor,” pungkasnya

Sebelumnya, Direktur Utama KESAN Hamdan Hamedan menyampaikan adanya kemajuan dari pengembangan aplikasi KESAN dalam satu tahun terakhir, seperti peningkatan jumlah pengunduh aplikasi KESAN, katalog produk santri, hingga peluncuran fitur interaktif Tanya Kiai.

“Kami berupaya untuk terus melakukan scale up, menjaring lebih banyak produk halal dan memasarkannya, serta memastikan bahwa UMKM dapat sustainable,” ucap Hamdan.

Sebagai informasi, KESAN merupakan aplikasi yang dibuat untuk memberikan kemudahan umat Islam dalam memperoleh edukasi yang bermanfaat. Fitur terbaru yang dirilis oleh KESAN yaitu Tanya Kiai. Fitur ini memungkinkan masyarakat untuk dapat berkonsultasi secara privat dengan kiai di pesantren. Kiai yang disediakan memiliki spesialisasi di berbagai bidang, seperti ekonomi syariah, pernikahan, dan waris.

Peluncuran fitur ini sebagai upaya untuk menarik pengguna dari generasi milenial yang lebih nyaman berkomunikasi melalui gawai dan sesuai dengan kondisi di masa pandemi yang membuat mobilitas setiap orang menjadi terbatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement