Rabu 27 Oct 2021 15:22 WIB

Secara Teknis Kesehatan Jamaah Umroh RI Siap Diberangkatkan

Secara Teknis Kesehatan Jamaah Umroh RI Siap Diberangkatkan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief menerima audiensi Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU), Selasa (26/10). Banyak hal yang didiskusikan tentang persiapan umroh dan haji terutama terkait terhentinya aktivitas usaha umroh haji selama dua tahun.
Foto: Ali Yusuf / Republika
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief menerima audiensi Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU), Selasa (26/10). Banyak hal yang didiskusikan tentang persiapan umroh dan haji terutama terkait terhentinya aktivitas usaha umroh haji selama dua tahun.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Prof Hilman Latief mengatakan, secara teknis kesehatan, jamaah umroh Indonesia sudah siap diberangkatkan. Berdasarkan catatan sudah banyak jamaah yang divaksin dengan dosis lengkap.

"Dari aspek teknis yang  lain terkait dengan kesehatan ya Insya Allah saya kira banyak jamaah yang sudah memiliki vaksin lengkap ya dua kali vaksin," kata Prof Hilman kepada wartawan setelah menerima audiensi Forum SATHU di kantornya kemarin.

Baca Juga

Saat ini pemerintah Indonesia melalaui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama masih terus berkomunikasi agar vaksin yang digunakan ini dapat diakui Saudi. Seperti diketahui Vaksin yang diakui Pemerintah Arab Saudi adalah Astrazeneca, Freezer,  Johnson and Johnson, Moderna. 

"Pemerintah maupun Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berkomunikasi dan otoritas Saudi agar vaksin yang sudah kita miliki bisa diakui," katanya.

Prof Hilman berharap dari komunikasi antar lembaga antar Kementerian itu dapat menghasilkan kebijakan yang baik. Dan tentunya kebijakan tersebut dapat berpihak kepada jamaah umroh khususnya Indonesia.

"Kita berharap bukan lagi ngejar ngejar tentang suntikan ketiga atau disebut Booster kalau bisa tampa itu, itukan lebih baik," katanya.

Masalah vaksin ini kata Hilman menjadi konsen Kementerian Agama, bagaimana agar vaksin yang digunakan di Indonesia ini dapat diakui Saudi tanpa syarat. Jadi secara teknis saat ini tinggal menunggu kesepakatan antara Indonesia dan Arab Saudi terutama terkait vaksin.

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement