Kamis 28 Oct 2021 17:38 WIB

Arahan Konjen Arab Saudi ke Koalisi Haji Umroh

Arahan Abdullah Muqed Saat Menerima Perwakilan Koalisi Haji Umroh

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Koalisi Haji Umrah telah melakukan kunjungan ke kantor Konjen Arab Saudi, Abdullah Muqed Al Mutiry, di Kedutaan Arab Saudi, Rabu (27/10). Dalam pertemuan itu banyak arahan disampaikan Muqed kepada perwakilan Koalisi Haji Umrah, bahwa sampai saat ini umrah untuk Indonesia masih belum dibuka.Dok
Foto: Dok Republika
Koalisi Haji Umrah telah melakukan kunjungan ke kantor Konjen Arab Saudi, Abdullah Muqed Al Mutiry, di Kedutaan Arab Saudi, Rabu (27/10). Dalam pertemuan itu banyak arahan disampaikan Muqed kepada perwakilan Koalisi Haji Umrah, bahwa sampai saat ini umrah untuk Indonesia masih belum dibuka.Dok

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Koalisi Haji Umroh telah melakukan kunjungan ke kantor Konjen Arab Saudi, Abdullah Muqed Al Mutiry, di Kedutaan Arab Saudi, Rabu (27/10). Dalam pertemuan itu banyak arahan disampaikan Muqed kepada perwakilan Koalisi Haji Umrah, bahwa sampai saat ini umrah untuk Indonesia masih belum dibuka.

"Semua menunggu hasil diskusi intensif antara Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama masing-masing," kata Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi saat dihubungi Republika, Kamis (28/10).

Baca Juga

Syam menuturkan, dalam pertemuan itu juga dibahas permasalahan sinkronisasi data melalui aplikasi Tawakalna dan Peduli Lindungi. Terkait hal itu masih dalam tahap finalisasi melalui berbagai workshop yang dilakukan kedua belah pihak.

"Kedubes Arab Saudi sangat berharap bahwa Umroh jamaah Indonesia segera dibuka," katanya.

 

Untuk itulah pihak Kedubes menunggu pengajuan SOP pemberangkatan jamaah umrah melalui asosiasi, agar dapat ditelaah dan dievaluasi kemungkinan pelaksanaan dilapangan. Tentunya semua itu melibatkan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI sebagai Regulator Umroh Nasional 

Pada kesempatan ini juga kata Syam Resfiadi, Kedubes Arab Saudi mengharapkan pihak asosiasi dapat mengajukan list penyedia PCR di Indonesia, untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kualitas dan verifikasi keabsahan laboratorium oleh Kedubes. Semua itu dalam rangka memastikan agar hasil PCR tersebut Valid dan tidak disalahgunakan.

"Karena hasil PCR sangat berimbas besar kepada penyelenggaraan ibadah Umrah dari sebuah Negara," katanya.

Misal kata Syam, jika ditemukan hasil PCR yang tidak sesuai atau manipulasi hasil PCR, maka tidak menutup kemungkinan pengiriman jamaah dari negara tersebut akan ditutup.

Pihak Kedubes memastikan bahwa sampai saat ini Arab Saudi hanya menerima 4 jenis Vaksin (Pfizer, Moderna, Astra Zenecca, Jhonson & Jhonson) tanpa Booster. 

"Sedangkan untuk Sinovac dan Sinopharm wajib booster 1x menggunakan 4 vaksin yang diakui Saudi tersebut," katanya.

Syam mengatakan, pihak Koalisi Haji Umrah mengharapkan Kedubes dapat memfasilitasi keberangkatan perwakilan Asosiasi ke Arab Saudi menggunakan Visa yang memungkinkan untuk saat ini. Dan pihak Kedutaan mempersilahkan pihak Asosiasi mendaftarkan permintaan tersebut selama mengikuti prosedur kesehatan yg berlaku di Arab Saudi 

"Kami para asosiasi yang tergabung dalam KOALISI Haji Umrah sangat berterima kasih kepada pihak Konsul Jenderal Arab Saudi di Jakarta yang  telah menerima kedatangan delegasi, pihak Konjen juga sangat menyambut baik kedatangan delegasi KOALISI Umrah Haji Nasional," katanya.

Syam menuturkan, KOALISI Haji Umroh gabungan dari lintas asosiasi yang terdiri dari HIMPUH, SAPUHI, AMPUH dan ASPHURI. Masing-masing asosiasi diwakili Budi Darmawan (Ketua Umum Himpuh), Nizar bin Zagar (Bidang Umrah Himpuh), Syam Resfiadi (Ketua Umum Sapuhi), Alfa Edison (Wakil Ketua Sapuhi), Abdul Aziz (Ketua Umum Ampuh), Wawan Suhada (Sekjen Ampuh), Anwar Tadjudin (Bendum Asphuri) dan Rizki (Wasekjen Asphuri).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement