Kamis 28 Oct 2021 17:12 WIB

60 Persen Pengangguran Terbuka di Surabaya Berusia Muda

Pengangguran terbuka untuk kelompok usia muda (15-24 tahun) sebesar 5,87 persen.

Pimpinan DPRD Surabaya menyoroti tingkat pengangguran terbuka di Kota Pahlawan, Jatim, dari usia muda masih tinggi atau 60 persen pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini. Ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Pimpinan DPRD Surabaya menyoroti tingkat pengangguran terbuka di Kota Pahlawan, Jatim, dari usia muda masih tinggi atau 60 persen pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan DPRD Surabaya menyoroti tingkat pengangguran terbuka di Kota Pahlawan, Jatim, dari usia muda masih tinggi atau 60 persen pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini. "Perlu diciptakan ekosistem wirausaha bagi anak-anak muda agar mereka dapat mengembangkan segala potensi di bidangnya secara maksimal," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Kamis (28/10).

Menurut dia, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Surabaya meningkat menjadi 9,79 persen per tahun 2020. Lebih khususnya, per 9 Januari 2020, TPT untuk kelompok usia muda (15-24 tahun) berada pada 5,87 persen.

Baca Juga

"Dengan kata lain, 60 persen TPT didominasi kelompok anak muda," katanya.

Untuk itu, di momen peringatan Sumpah Pemuda ke-93 ini, pihaknya meminta Pemkot Surabaya memperhatikan betul kondisi ini sebab sebanyak 60 persen TPT berasal dari kalangan usia muda.

 

"Maka libatkan anak muda dalam pemulihan ekonomi," ujar Reni.

Dia menilai anak muda memiliki segudang potensi, keandalan, energik, berani mengambil risiko, mau belajar, inovatif dan kreatif, serta melimpah ide dan gagasan. Ia mencontohkan Ketua Karang Taruna Jagir Cak Pras yang berkecimpung di Komunitas Muda-Mudi Surabaya (KMS) bergerak di bidang lingkungan dengan produk unggulan berupa olahan jelantah menjadi sabun dan masih banyak lainnya.

Terkait kepemudaan, politikus PKS ini juga menyampaikan bahwa saat momen reses dan blusukan ke kampung dirinya kerap menerima aduan warga yang meresahkan sulitnya mendapat kesempatan kerja maupun persoalan pengangguran."Perlu diciptakan ekosistem wirausaha bagi anak-anak muda agar mereka dapat mengembangkan segala potensi di bidangnya secara maksimal," kata Reni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement