Jumat 29 Oct 2021 13:53 WIB

Pengamat: Publik Penasaran Pandangan Politik Ketum PBNU Baru

Menurutnya, penting untuk membahas tentang sikap politik NU ke depan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pengamat: Publik Penasaran Pandangan Politik Ketum PBNU Baru
Foto: tangkapan layar wikipedia
Pengamat: Publik Penasaran Pandangan Politik Ketum PBNU Baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan dilaksanakan secara hibrid di Lampung pada 23-25 Desember 2021. Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, masyarakat sangat penasaran dengan pandangan politik ketua umum PBNU yang akan terpilih dalam Muktamar NU kali ini.

"Publik sangat penasaran dengan kecenderungan politik ketua umum yang baru nantinya. Apakah NU akan ditarik kembali ke khittah yang sesungguhnya yang jauh dari ingar politik. Atau sebaliknya, NU tetap beranasir dekat dengan kekuasaan. Ini jadi teka-teki besar publik," ujar Adi kepada Republika.co.id, Jumat (29/10). 

Baca Juga

Karena itu, menurut dia, para peserta Muktamar ke-34 NU kali ini penting untuk membahas tentang sikap politik NU ke depan. "Pasti sangat penting untuk repositioning NU ke depan. Suka tak suka, NU sangat terlihat begitu dekat dengan kekuaasaan," ucapnya.

Menurut dia, NU merupakan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Karena itu, masyarakat mempunyai kepentingan dalam pelaksanaan Muktamar ke-34 NU. Menurut dia, Ketum PBNU yang terpilih nantinya diharapkan bisa mendakwahkan Islam yang sejuk dan mengayomi semua kalangan. 

"Muktamar ini penting karena NU ormas Islam terbesar di mana publik punya kepentingan, siapapun ketua umum PBNU nantinya tetap menjadi corong utama dalam mendakwahkan Islam yang sejuk dan mengayomi semua kalangan," kata Adi.

Sebelumnya, Panitia Muktamar ke-34 NU telah melaksanakan rapat perdana pada Rabu (27/10) sore. Sekretaris Steering Committee (SC), KH Asrorun Niam Sholeh mengatakan, Lampung akan tetap menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar ke-34 NU. 

Menurut dia, hasil rapat memutuskan Muktamar ke -34 NU dilaksanakan secara hibrid yakni secara daring dan luring. Skenarionya Muktamar dipusatkan di tiga tempat. Pembukaan Muktamar di pesantren Darus Saadah dan diikuti peserta di lokasi, di UIN Raden Intan Lampung, dan Universitas Malahayati. 

"Panitia berkomitmen mewujudkan Muktamar yang sejuk," kata Kiai Asrorun melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (28/10). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement