Jumat 29 Oct 2021 19:02 WIB

Tekad Pelajar Perempuan Afghanistan Terus Belajar

Taliban membatasi akses pelajar perempuan untuk belajar.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Pelajar putri Afghanistan
Foto: AP
Pelajar putri Afghanistan

IHRAM.CO.ID,  KABUL --  Pada September Taliban hanya mengizinkan akses pendidikan bagi anak usia sekolah dasar dan anak laki-laki usia sekolah menengah.  Sejak larangan itu berlaku, Zainab Muhammadi (25 tahun) terkurung di rumahnya di wilayah Herat, Afghanistan. Dia mengenang momen ketika berkumpul dengan teman-temannya di kafetaria setelah kelas coding. Muhammadi merupakan siswa Code to Inspire (CTI), yang merupakan akademi pengkodean wanita pertama di Afghanistan.

Meski ada larangan pergi ke kampus, tak menghentikan langkah Muhammadi dan teman-temannya untuk tetap belajar. Mereka belajar melalui kelas daring yang digelar secara diam-diam. Muhammadi mengatakan, dia menjalani kelas daring dengan rasa was-was dan takut jika suatu hari nanti diketahui oleh Taliban.

Baca Juga

“Ada ancaman dan bahaya bagi gadis-gadis seperti saya. Jika Taliban mengetahuinya, mereka mungkin akan menghukum saya dengan keras. Mereka bahkan mungkin akan melempari saya dengan batu sampai mati,” kata Muhammadi, yang meminta menggunakan nama samaran untuk melindungi identitasnya.

 “Tapi saya tidak kehilangan harapan atau aspirasi. Saya bertekad untuk terus belajar,” kata Muhammadi kepada Thomson Reuters Foundation melalui panggilan video.

 

Muhammadi adalah salah satu dari ratusan perempuan Afghanistan yang terus belajar, meski harus dilakukan secara daring dan tersembunyi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement