Senin 01 Nov 2021 21:25 WIB

Pemkab Sidoarjo kirim 70 kafilah ikut MTQ ke-29 Jawa Timur

Terdapat 52 peserta yang akan mengikuti 44 cabang dalam MTQ ke-29 Jatim.

Pemkab Sidoarjo kirim 70 kafilah ikut MTQ ke-29 Jawa Timur (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pemkab Sidoarjo kirim 70 kafilah ikut MTQ ke-29 Jawa Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengirimkan 70 kafilah untuk mengikutiMTQke-29 Jawa Timuryang digelar di Kabupaten Pamekasan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan terdapat 52 peserta yang akan mengikuti 44 cabang dalam MTQ ke-29 Jatim tahun ini. "Selebihnya ofisial, pendamping, pembina, dan sopir," katanya.

Ia berharap, Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi juara umum karena Sidoarjo sempat menjadi juara kedua di beberapa kali penyelengaraan MTQ Jatim. "Ini waktunya Sidoarjo untuk mengambil lagi dominasi pada MTQ kali ini di Pamekasan," katanya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut, optimistis juara umum bisa kembali diraih dan predikat juara umum empat kali berturut-turut harus kembali diraih Kabupaten Sidoarjo.

 

Menurut dia, bukan hal yang tidak mungkin Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi juara umum MTQ Jatim tahun ini. Dirinya melihat bibit-bibit emas pecinta Al Quran di Kabupaten Sidoarjo yang banyak. "Sidoarjo harus menjadi juara, siap nopo mboten," ucapnya.

Gus Muhdlor mengatakan sejarah mencatat Kabupaten Sidoarjo pernah menjadi pusat peradaban Islam sekitar 1700-an. Keberadaan Pondok Pesantren Siwalanpanji Kecamatan Buduran menjadi buktinya.

Banyak kiai Jawa Timur berasal dari salah satu pondok pesantren tertua di Jatim tersebut, seperti Kiai Kholil, Kiai Asad, Kiai Abdul Karim, dan Kiai Hasyim Asyari. "Jadi mulai 1700-an kultur Sidoarjo adalah kultur pesantren dan memang kultur agama Islam," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhdlor berharap, para kafilah dapat menunjukkan prestasinya dengan sebaik-baiknya. Semangat yang tinggi dibarengi niatan ibadah, katanya, harus ada dalam jiwa kafilah MTQ Jatim asal Kabupaten Sidoarjo.

Selain itu, Gus Muhdlor juga berpesan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19, yakni selalu memakai masker sebagai hal yang wajib dilakukan. "Selain ingin meraih prestasi sebagai juara yang terpenting lagi bagaimana menggerakkan gairah umat Islam dalam membangun yang didasari nilai luhur yang bersumber dari Al Quran," katanya.

Gus Muhdlor juga menyampaikan pada 2022 akan dibuat perda pendidikan baca tulis Al Quran. Perda tersebut sebagai acuan syarat masuk SMP negeri yang mewajibkan bisa baca tulis Al Quran.

Rencana tersebut masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) yang baru. "Ini penting, ini yang akan kita dorong dan kita pastikan, karena saya yakin ketika suatu daerah itu pembangunan manusianya selalu diiringi dengan Al Quran saya yakin keberkahan akan turun didaerah itu," katanya.

Dalam MTQ ke-29 Jatim tahun ini, kafilah Kabupaten Sidoarjo diperkuat Abdad Fatiha Fawwas yang merupakan juara kedua Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN) 2021 di Sofifi Maluku Utara.

Selain itu, Aqila Ninda Putri yang merupakan juara pertamaHafizh Indonesia 2021 di salah satu program televisi swasta. Atas capain prestasi dua penghafal Al Quran itu, Pemkab Sidoarjo memberikan penghargaan masing-masing uang Rp10 juta rupiah.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement