REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah situasi pandemi Covid-19, roda ekonomi perlu terus berputar, termasuk dari sektor pariwisata. Hanya saja berjalannya sektor pariwisata harus mengikuti perkembangan kondisi pandemi dengan patuh terhadap protokol kesehatan.
Penerapan protokol CHSE di sektor pariwisata akan membantu mewujudkan pariwisata yang sehat. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary juga mengingatkan pentingnya meningkatkan daya saing industri dan ekosistem usaha pariwisata.
“Rancangan sasaran dan target pembangunan pariwisata 2020-2024 adalah meningkatnya citra, daya saing dan kontribusi pariwisata dalam mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/11).
Ia menyampaikan hal itu dalam acara webinar Generasi Positive Thinking (Genposting) yang mengambil tema Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru: “Gerakan Wisata Sehat Kota Semarang” yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ketua APJII Jateng, Priyo Suyono, coba melihat sisi positif dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun ini. Dampak lain dari pendemi melahirkan akselerasi di bidang pariwisata yang semakin cepat tercapai. "Dengan adanya peningkatan jumlah pengguna internet, masyarakat dapat berpromosi mengenai destinasi wisata melalui media sosial," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, menyampaikan bahwa Ibu Kota Jawa Tengah ini sekarang sudah mencapai level satu zona aman Covid-19. Kota Semarang kini percaya diri untuk menerima kunjungan wisatawan.
"Semua pelaku wisata dan tempat wisata sudah menerapkan protokol CHSE dan juga terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi," ujar Indriyasari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
