Selasa 02 Nov 2021 12:50 WIB

15 Imam Indonesia Sudah Tiba di Uni Emirat Arab

Sebanyak 15 imam masjid ini adalah rombongan pertama yang berangkat.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
15 Imam Indonesia Sudah Tiba di Uni Emirat Arab. Rombongan imam dari Indonesia telah tiba di Uni Emirat Arab (UEA). Mereka akan bertugas di masjid-masjid di UEA.
Foto: Kedubes Indonesia/The National News
15 Imam Indonesia Sudah Tiba di Uni Emirat Arab. Rombongan imam dari Indonesia telah tiba di Uni Emirat Arab (UEA). Mereka akan bertugas di masjid-masjid di UEA.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Indonesia akan mengirimkan 200 imam masjid yang akan bertugas di masjid-masjid di Uni Emirat Arab (UEA). Sebanyak 15 imam masjid ini telah tiba di UEA dan siap bertugas di masjid di Abu Dhabi, Al Ain, Al Dhafra, Fujairah, Ras Al Khaimah, dan beberapa masjid lainnya.

Sebanyak 15 imam masjid ini adalah rombongan pertama yang berangkat. Tercatat ada 28 imam yang lolos seleksi oleh Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf (Awqaf) UEA pada Maret lalu di Jakarta. Delapan orang lagi diharapkan akan tiba pada pertengahan November nanti.

Baca Juga

"Kerja sama pengiriman imam merupakan bukti lain dari eratnya hubungan kedua negara," kata Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk UEA dilansir dari The National News, Selasa (2/11).

Pengiriman dan penempatan para imam masjid di UEA ini bagian dari kerja sama kedua negara. Para imam masjid yang tiba di UEA ini juga telah disetujui oleh Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed, dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, serta Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Abu Dhabi pada Januari tahun lalu.

Husin Bagis mengaku senang para imam pertama telah tiba di Abu Dhabi. Program ini, kata dia, akan mendorong saling belajar bagi kedua negara dan mempromosikan pemahaman Islam yang moderat.

“Kerja sama dalam pengiriman Imam merupakan bukti lain dari eratnya hubungan kedua negara, yang tidak hanya terfokus pada kerja sama ekonomi saja,” kata Bagis.

Bagis juga berharap imam masjid dari Indonesia dapat mempelajari bagaimana Islam dijalankan di UEA dengan penuh toleransi dan bagaimana berkontribusi pada terciptanya perdamaian di masyarakat, tanpa menimbulkan gesekan apapun. "Ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat menerapkan dan mempromosikan hal yang sama," ujarnya.

Serangkaian wawancara untuk imam baru berlangsung pada Oktober lalu di Jakarta. Dari 89 calon imam, 23 dipilih, dan saat ini sedang diproses oleh otoritas UEA.

Mereka diharapkan terbang ke UEA pada Desember tahun ini. UEA dan Indonesia telah menjalin kemitraan agama yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement