Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Tip Bijak Investasi Saham di Tengah Banjir Informasi

Eduaksi | Tuesday, 02 Nov 2021, 15:13 WIB

Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak informasi yang didapatkan maka akan semakin baik dalam investasi sahamnya. Mereka berpikir ketika akan membuat keputusan seseorang butuh banyak informasi. Mereka beranggapan dengan informasi yang banyak akan baik untuk sebuah keputusan.

Nyatanya, banyak informasi, entah melalui berita, kicauan di media sosial, padangan analis hingga pakar justru bisa menjadi racun yang mengacaukan investasi seseorang. Karenanya, seseorang wajib bijak dalam menyikapi informasi yang didapatkan.

Racun infomrmasi biasanya menjadikan seseorang menjadi emosional dan tidak rasional lagi dengan apa yang didapatkan karena setiap kali seseorang terpapar informasi maka sedikit banyak akan terpengaruh.

Apalagi di tengah banjir informasi saat ini yang bermunculan melalui smartphone secara real time. Akibatnya hasil investasi pun menjadi tidak maksimal.

Hasil penelitian Psikolog Paul Andreassen menemukan hasil investasi saham dari mereka yang kurang informasi justru mendapatkan cuan dua kali lebih banyak dibandingkan kelompok lain yang memiliki akses informasi dengan penuh.

Temuan ini memperlihatkan bagaimana akses informasi yang banyak ternyata tidak menjamin keberhasilan trading atau investasi saham. Mereka yang memiliki akses informasi penuh ternyata justru menjadi fokus pada opini dan rumor yang sedang berkembang.

Otak memiliki keterbatasan dalam mengolah informasi. Ia menyebutkan prefrontal konteks hanya dapat menangani satu informasi, sehingga saat ada banyak informasi di sekali waktu maka hasilnya justru tidak akan maksimal.

Nah, biar hasilnya maksimal dalam investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah semisal dengan aplikasi IPOT yang dipunyai sekuritas karya anak bangsa Indo Premier Sekuritas maka ada baiknya memperhatikan beberapa tip berikut ini:

1. Waspadai opini dan rumor dalam informasi

Informasi dan opini itu dua hal yang berbeda, namun di tengah banjir informasi saat ini banyak informasi yang beredar entah melalui berita atau kicauan di media sosial itu sudah bukan lagi informasi yang obyektif apa adanya, karena banyak informasi yang bersifat opini atau bahkan rumor. So, ada baiknya mengurangi arus informasi karena less is more.

2. Lakukan analisis mandiri

Racun informasi hanya bisa ditangkal manakala investor mau melakukan analisis secara mandiri tanpa harus banyak bergabung dengan trader atau komunitas-komunitas manapun. Rasonalitas adalah cara mengurai berbagai emosi yang memengaruhi seseorang karena pandangan, opini dan rumor pihak lain.

3. Pilih medsos terpercaya

Opini banyak bertebaran di media sosial yang tentu saja belum tentu cocok dengan kebutuhan investor dalam investasi atau tradingnya. Oleh sebab itu, memilih medsos yang terpercaya ada pilihan paling bijak. Verifikasi medsos yang dimaksud adalah verification badge (lencana verifikasi) dengan simbol centang biru, seperti yang ada di samping nama akun Indo Premier yang menandakan keasliannya. Dengan centang biru ini kenyamanan nasabah dengan layanan yang diberikan Indo Premier terjamin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image