Selasa 02 Nov 2021 20:18 WIB

Nilainya Anjlok, Cryptocurrency Squid Dinyatakan Penipuan

Cryptocurrency yang terinspirasi 'Squid Game' kehilangan hampir seluruh nilainya.

Cryptocurrency yang terinspirasi 'Squid Game' kehilangan hampir seluruh nilainya.
Foto: PxHere
Cryptocurrency yang terinspirasi 'Squid Game' kehilangan hampir seluruh nilainya.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Idealisa Masyrafina

Baca Juga

Token digital yang terinspirasi dari serial Netflix Korea Selatan 'Squid Game' telah kehilangan hampir seluruh nilainya karena dinyatakan sebagai penipuan. Squid sebelumnya memasarkan dirinya sebagai 'cryptocurrency play-to-earn' melihat harganya melambung dalam beberapa hari terakhir. Harganya melonjak hingga ribuan persen.

Namun, crypto itu dikritik karena tidak mengizinkan orang untuk menjual kembali token mereka. Penipuan semacam ini biasa disebut 'rug pull' oleh para investor kripto. Ini terjadi ketika promotor token digital menarik pembeli, kemudian menghentikan aktivitas perdagangan dan menghasilkan uang dari penjualan.

Menurut laman Gizmodo, dilansir dari BBC, Selasa (2/11), pengembang Squid sebelumnya sudah menghasilkan sekitar 3,38 juta dolar AS (Rp 48,3 miliar). Namun, Selasa lalu, Squid diperdagangkan hanya senilai 1 sen. 

Kemudian, dalam waktu kurang dari sepekan, harganya melonjak menjadi lebih dari 2.856 dolar AS. Namun, menurut situs data cryptocurrency CoinMarketCap, kini harganya kembali anjlok hingga 99,99 persen.

Sebelumnya, para ahli cryptocurrency telah memperingatkan bahwa Squid mungkin mengandung unsur penipuan. Hal itu terlihat dari peraturan bahwa orang yang membeli Squid tidak bisa menjualnya.

Kritik juga menyoroti laman situsnya yang mengandung banyak kesalahan ejaan dan tata bahasa. Kemudian, situs Squid tidak lagi online, dan akun media sosial yang mempromosikan token juga menghilang.

"Ini adalah salah satu dari banyak skema dimana investor ritel yang naif ditarik dan dieksploitasi oleh promotor crypto yang jahat," kata Ekonom Cornell University Profesor Eswar Prasad.

Prasad juga mengatakan, pembeli perlu waspada saat membeli cryptocurrency Squid. Pasalnya, hampir tidak ada pengawasan peraturan. 

"Faktanya, skema open pump and dump merajalela di dunia crypto, dengan investor sering melompat dengan mata terbuka lebar, mungkin berharap mereka dapat menaiki gelombang dan membuang kepemilikan mereka untuk keuntungan cepat sebelum harga runtuh," kata Prasad.

Jinnan Ouyang dari perusahaan kripto Openmining yang berbasis di Singapura juga mengatakan, saat ini koin baru dapat terdaftar di bursa terdesentralisasi pada hari pertama dibuat. Semua dibuat tanpa regulasi atau uji tuntas apapun.

Saat ini, kata Ouyang, Squid tersedia untuk dijual di bursa kripto terdesentralisasi, termasuk PancakeSwap dan DODO. Bursa ini memungkinkan pembeli untuk terhubung langsung ke penjual, tanpa otoritas pusat.

"Jadi, pembeli bisa membeli koin dari siapa pun dengan agenda apa pun," tambahnya.

Seperti diketahui, cryptocurrency play-to-earn adalah tempat orang membeli token untuk digunakan dalam game online. Pembelinya bisa memperoleh lebih banyak token yang nantinya dapat ditukar dengan cryptocurrency lain atau mata uang nasional.

Terkait hal ini, Squid ditagih sebagai token yang dapat digunakan untuk game online baru yang terinspirasi oleh serial Netflix 'Squid Game'. Game online ini akan diluncurkan bulan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement