Rabu 03 Nov 2021 12:58 WIB

Guru Madrasah Harus Bersahabat dengan Teknologi

Teknologi dalam ekosistem kegiatan belajar mengajar adalah sebuah keniscayaan

ekan Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut Hilda Ainissyifa, saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah Kabupaten Garut, Selasa (2/11).
Foto: istimewa/doc humas
ekan Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut Hilda Ainissyifa, saat memberikan sambutan dalam Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah Kabupaten Garut, Selasa (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dekan Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut Hilda Ainissyifa, mengatakan,guru dan tenaga pendidikan madrasah harus bersahabat dengan teknologi. Terlebih, kegiatan pembelajaran pada era digital terus berkembang, seiring kemajuan teknologi.

“Karena perkembangan teknologi dalam ekosistem kegiatan belajar mengajar adalah sebuah keniscayaan,” kata Hilda dalam siaran pers, Rabu (3/11). Hilda memberikan sambutan dalam Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah Kabupaten Garut, Selasa (2/11).

Baca Juga

 

Penggunaan teknologi digital, menurutnya, harus tetap pada porsi yang ada, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Media sosial, sebagai bagian dari perkembangan teknologi digital, juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Menurut dia, platfrom media sosial sebagai perkembangan teknologi harus bisa digunakan sebagai bagian dalam menunjang pembelajaran. "Karena medsos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan peserta didik,” ungkap Hilda.

Dengan pengelolaan pendidikan dengan baik, kata Hilda, madrasah akan bisa menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan berkualitas. Sehingga tidak ada kesenjangan antara madrasah swasta dan madrasah negeri.

“Yang terpenting adalah, para guru harus terus semangat dalam mengajar. Karena di tangan gurulah anak didik bisa menjadi apa pun. Karena raja dan ratu di kelas adalah guru,” kata Hilda.

Sebagus apa pun metode dan fasilitas yang ada di madrasah, dia melanjutkan, jika guru tidak memiliki kualitas yang mumpuni, maka target dari pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Guru lebih penting daripada metode. "Guru yang hebat akan mampu membuat metode pembelajaran apapun dapat berjalan secara maksimal, sebab metode hanya alat,” papar Hilda.

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut, kata Hilda, siap berkolaborasi dengan semua pihak termasuk Kementerian Agama, dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas guru madrasah di Garut dan sekitarnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Cece Hidayat, dalam sambutanya menekankan pentingnya guru merespon perkembangan zaman. Menurutnya, perkembangan zaman terus bergerak cepat,  guru dan tenaga kependidikan madrasah harus cepat dan tanggap dalam merespon.

Menurut Cece, dengan program literasi digital madrasah, guru madrasah dan tenaga kependidikan di Kabupaten Garut harus mampu menunjukan kualitasnya, agar jargon madrasah hebat bermartabat dan madrasah mandiri berprestasi menjadi nyata.

Pelatihan Peningkatan Literasi Digital diikuti oleh 90 guru dan tenaga kependidikan madrasah swasta se-Kabupaten Garut. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 2-5 November 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement