Rabu 03 Nov 2021 17:55 WIB

Eric Adams Resmi Terpilih Menjadi Wali Kota New York

Eric Adams akan menjadi wali kota kulit hitam kedua di New York City.

Rep: Mgrol131/ Red: Gita Amanda
Politikus Demokrat, Eric Adams akan segera menapaki kakinya sebagai Wali Kota New York City, setelah dinyatakan sebagai pemenang pada pemilihan di kota terbesar di Amerika Serikat tersebut, Selasa (02/11).
Foto: Frank Franklin II/ The Associated Press
Politikus Demokrat, Eric Adams akan segera menapaki kakinya sebagai Wali Kota New York City, setelah dinyatakan sebagai pemenang pada pemilihan di kota terbesar di Amerika Serikat tersebut, Selasa (02/11).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY -- Politikus Demokrat, Eric Adams akan segera menapaki kakinya sebagai Wali Kota New York City, setelah dinyatakan sebagai pemenang pada pemilihan di kota terbesar di Amerika Serikat tersebut, Selasa (2/11).

Dilansir laman Reuters, Eric Adams akan menjadi wali kota kulit hitam kedua di New York City. Setelah

Baca Juga

pendahulunya David Dinkins (1990-1993), menjadi orang kulit hitam keturuan Afrika-Amerika pertama yang menjadi Wali Kota New York City.

Kemenangan Adams pada Pemilu Wali Kota New York City, didapatinya dengan mudah. Ia mengalahkan Curtis Sliwa dari Partai Republik, yang juga merupakan pendiri Guardian Angels.

Pria berusia 61 tahun ini akan menghadapi beberapa tugas ke depan, yakni mengawasi pemulihan kota terbesar di AS ini dari pandemi, menghadapi ketidaksetaraan kesejahteraan, kurangnya perumahan yang terjangkau, serta kesulitan yang dihadapi sekolah umum.

“Kita sangat terpecah sekarang, dan kita kehilangan keindahan keberagaman. Hari ini kita melepas kaus intramural dan kita pakai satu kaus, Tim New York,” kata Adams.

Tidak ada masalah yang lebih mengundang perhatian banyak mata selama setahun terakhir, selain pembunuhan seorang pria kulit hitam, George Floyd, oleh pihak kepolisian tahun lalu. Buah

dari permasalahan ini ialah demonstrasi berbulan-bulan di seluruh negeri.

Tetapi atas melonjaknya kejahatan tersebut justru mendorong dan menyerukan lebih investigasi atas kepolisian. Hal tersebut dikarenakan keselamatan publik menjadi salah satu kekhawatiran tertinggi para pemilih.

Sehingga Adams memiliki pendapat bahwa sebuah kota tidak dapat menjalani pemulihan ekonominya dengan total, bila kejahatan kekerasan belum dapat diatasi. Ia menyerukan keseimbangan antara kepolisian yang lebih agresif dan bersumpah untuk reformasi.

Selain itu, Adams memiliki dukungan utama dari serikat pekerja. Pria yang dipandang ramah pekerja ini mengatakan bahwa akan menghubungkan lebih banyak penduduk berpenghasilan rendah dengan layanan kota yang memenuhi persyaratan mereka, yang selama ini belum memberdayakan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement