Kamis 04 Nov 2021 20:07 WIB

Sejarah, Tiga Warga Arab-Muslim Jadi Wali Kota di Michigan

Ratusan warga Dearborn Michigan bersorak saat nama Abdullah Hammoud menang pemilihan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Abdullah Hammoud
Foto: AP/Paul Sancya
Abdullah Hammoud

REPUBLIKA.CO.ID, Abdullah Hammoud, Bill Bazzi, dan Amer Ghalib telah mencatatkan sejarah dalam perpolitikan Amerika Serikat (AS). Mereka masing-masing akan menjadi Muslim keturunan Arab pertama yang menjabat sebagai wali kota di tiga kota Negara Bagian Michigan.

Ratusan warga Dearborn bersorak gembira ketika nama Abdullah Hammoud, dengan tanda centang di sebelahnya, muncul di layar raksasa. Hal itu mengonfirmasi bahwa ia akan menjadi wali kota Arab-Amerika pertama di kota tersebut.

Baca Juga

Dearborn memang dikenal sebagai kota dengan komunitas Arab dan Muslim yang besar. Hammoud, yang bersaing dengan politisi senior sekaligus mantan perwakilan negara bagian dan komisaris daerah, Gary Woronchak, menyambut kemenangannya.

"Kepada para pemudi-pemuda yang pernah diejek karena keyakinan atau etnis mereka, kepada Anda yang pernah dibuat merasa bahwa nama mereka tidak disukai, dan kepada orang tua kita serta orang lain yang dipermalukan karena bahasa Inggris tak fasih tapi masih bertahan; Hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah warga Amerika seperti orang lain," kata Hammoud dalam pidatonya, dikutip Aljazirah, Rabu (3/11).

Hammoud yang baru berusia 31 tahun meraih 55 persen suara dalam hasil penghitungan pada Selasa (2/11). Dia bakal mulai menjalankan jabatannya sebagai wali kota pada awal tahun depan. Hal itu menjadikannya Muslim dan orang kulit berwarna pertama yang memimpin kota berpenduduk 110 ribu jiwa tersebut. Dearborn merupakan salah satu kota terbesar di Michigan.

Menurut para ahli lokal, kemenangan Hammoud memiliki signifikansi nasional. Sebab hal itu menggambarkan bahwa komunitas Arab-Amerika, melalui peningkatan partisipasi politik, dapat secara meyakinkan mempengaruhi hasil pemilu. Mereka dapat memilih wakilnya sendiri di pemerintahan.

"Kita akhirnya memiliki orang Arab-Amerika yang berbicara untuk diri mereka sendiri, dipilih untuk menjabat, mewakili komunitas mereka, mendapatkan pengakuan atas populasi ini, mendapatkan suara untuk mereka," kata Direktur Pusat Studi Arab-Amerika di University of Michigan-Dearborn Sally Howell.

Selain Hammoud, warga Muslim keturunan Arab lainnya, yakni Bill Bazzi, juga memenangkan pemilu wali kota Dearborn Heights. Dia mengalahkan petahana, yakni Denise Malinowski-Maxwell.

Dalam pemilu di kota tersebut, Bazzi memenangkan dua pemilihan. Pertama untuk sisa masa jabatan wali kota yang dipegang Malinowski-Maxwell dan akan usai akhir tahun ini. Kedua yakni empat tahun masa jabatan berikutnya.

Untuk sisa masa jabatan wali kota, Bazzi menang dengan perolehan suara 72,71 persen. Sementara Malinowski-Maxwell hanya meraih 26,60 persen suara. Sementara untuk empat tahun jabatan wali kota mendatang, Bazzi menghimpun 71,90 persen suara. Malinowski-Maxwell mendapat 27,51 persen suara.

Wali kota Dearborn Heights awalnya adalah Daniel Paletko. Pada Desember tahun lalu, dia meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Posisinya kemudian digantikan sementara oleh Malinowski-Maxwell yang turut menjabat sebagai kepala dewan kota.

Terkait kemenangannya, Bazzi tetap bersikap rendah diri. "Saya tidak melihat satu pun dari hal ini sebagai membuat sejarah. Saya melihatnya sebagai saya melayani rakyat dan melayani Dearborn Heights," kata Bazzi.

Dia berjanji pemerintahannya akan selalu membuka diri dan menerima masukan dari warga. "Tujuan dan misi saya adalah untuk warga dan untuk kota Dearborn Heights," ujarnya.

 Ghalib pun menang

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement