Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image L

Apakah Kita Harus Menerima Keberadaan Kaum LGBT

Gaya Hidup | Thursday, 04 Nov 2021, 21:33 WIB
https://www.google.com/amp/s/99designs.com/blog/creative-inspiration/lgbt-graphic-design/amp/
https://www.google.com/amp/s/99designs.com/blog/creative-inspiration/lgbt-graphic-design/amp/

Belakangan ini sedang marak perbincangan mengenai LGBT. Mulai dari Artis Hollywood Sam Smith sampai dengan Adam Lambert mengaku sebagai LGBT (www.idntimes.com), dikarenakan sudah banyak orang yang sudah tidak lagi menutup diri dan mengakui bahwa dirinya adalah seorang LGBT baik melalui disosial media maupun secara langsung. Lalu apa itu arti LGBT? LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseskual, dan Transgender, ini merupakan penyimpangan orientasi seksual pada seseorang. Namun, di Indonesia ini adalah hal yang masih sangat tabu dan menimbulkan banyak pertentangan pendapat.

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa LGBT ini sebagai penyakit sosial dikarenakan sangat tidak sesuai dan bertentangan dengan norma norma serta nilai nilai agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di Indonesia. Sedangkan sebagian masyarakatnya lagi, yang sudah mulai mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai LGBT, tidak menolak dengan keberadaan kaum LGBT karena menganggap mereka mempunyai dunianya dan hak mereka sendiri.

Lantas bagaimana sikap kita seharusnya terhadap kaum LGBT ?

Sebenarnya LGBT ini adalah suatu tindakan yang jika diliat dari sudut pandang agama sudah tidak dibenarkan oleh ajaran agama apapun karena merusak martabat kemanusiaan yang apalagi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai dan ajaran agama. Ditambah masalah ini membuat masyarakat takut dengan pengaruh buruk yang akan diberikan kepada lingkungan yang mempunyai hubungan pertemanan dengan orang tersebut karena dari sisi kesehatanpun, ini bisa menyebabkan penyakit menular.

Di sisi lain juga pemerintah sebaiknya bisa dapat bertindak lebih tegas untuk mengatakan bahwa LGBT adalah penyimpangan perilaku yang dilarang di Indonesia berdasarkan konteks dan juga norma norma yang ada dan berlaku di masyarakat.

Tapi bukannya kita seharusnya sebagai masyarakat yang beragama, kita justru harus dapat mencoba membantu merangkul mereka agar tidak lagi menyimpang dari ajaran agama manapun? Agar dapat mengurangi orang orang yang mengalami penyimpangan perilaku tersebut. Lalu bagaimana cara kita seharusnya agar dapat merangkul mereka ?

Pertama, Memberikan Pencerahan Mengadakan Diskusi LGBT dalam Pembinaan Iman.

Kita sebagai masyarakat yang justru beragama seharusnya dapat memberikan pencerahan menurut prinsip agama masing masing agar membantu mengubah pemikiran mereka tentang penyimpangan tersebut. Bukan dengan memberikan sanksi sosial seperti mengucilkan ataupun melakukan bullying mereka. Yang paling penting adalah kita tidak boleh terlalu terang terangan melontarkan kebencian dan dengan begitu mereka tidak akan merasa dihakimi oleh kita.

Kedua, Memperlakukan Kaum LGBT dengan Manusiawi.

Kita harus dapat menyikapi mereka sama juga seperti kita menyikapi orang lain pada umumnya. Mungkin memang pasti kita merasa terkejut saat mendengar pengakuan dari mereka dan itu tidak bisa dihindari. Namun bagaimanapun juga jika kita saja bisa mempunyai hak untuk menjalankan hidup seperti apa dan bebas mengekspresikan bagaimana pandangan kita mengenai mereka kaum LGBT, Pasti mereka juga pun mempunyai hak seperti kita dan manusia lainnya yang berhak untuk hidup dengan cara yang mereka mau.

Ketiga, Menawarkan bantuan Institusi Agama Menyediakan Panti Rehabilitasi Kaum LGBT. Kita bisa menawarkan bantuan terhadap orang tersebut karna menurut pengalaman yang ada dilingkungan sekitar saya mereka mempunyai alasan atau penyebab tertentu. Karena juga tak jarang dari merekapun sebenarnya banyak yang ingin keluar dari penyimpangan tersebut. Kita bisa membantu mereka dengan menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan psikologis ataupun menjadi teman cerita yang baik untuk mereka untuk mengurangi sedikit beban mereka. Dengan begitu kita bisa memahami bagaimana sulitnya ingin bertahan dilingkungan sekitar dan di samping sanksi sosial yang diberikan oleh masyarakat.

Kesimpulannya adalah kita tidak bisa melihat kaum LGBT hanya dari kesalahan penyimpangan saja, karena disisi lain mereka juga banyak melakukan banyak hal lainnya di dalam kehidupan mereka seperti bersekolah ataupun bekerja seperti manusia yang lainnya. Selain itu mereka sendiri pun tidak boleh memberikan pengaruh buruk pada siapapun disekitar mereka dan alangkah baiknya jika kita tetap menerima keberadaan mereka. Karena mereka juga makhluk sosial yang terkadang dapat membutuhkan kita sebagai orang di luar dari kehidupan mereka.

Jika kita saja sudah terlalu mengucilkan atau mendiskriminasikan mereka secara terang terangan itu akan membuat mereka kesulitan untuk berinteraksi ataupun meminta bantuan dan kita pun akan tambah kesulitan juga untuk membantu mengurangi para kaum LGBT untuk bisa keluar dari penyimpangan tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image