Sabtu 06 Nov 2021 07:17 WIB

10 Kata dalam Alquran yang Sering Disalahpahami

Terdapat kata-kata dalam Alquran yang multitafsir

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kata-kata dalam Alquran yang multitafsir. Ilustrasi Alquran
Foto: republika
Terdapat kata-kata dalam Alquran yang multitafsir. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Al-Azhar International Center for Fatwa mengeluarkan pernyataan bahwa terkadang terdapat sejumlah orang yang keliru dalam menafsirkan kata-kata dari Alquran. 

Yakni keliru menafsirkan dengan makna yang salah dan yang tidak dimaksudkan. Dilansir di Elbalad, Jumat (5/11), Al-Azhar International Center for Fatwa dalam sebuah video di halaman media sosialnya yang dipresentasikan Syekh Muhammad Al-Amawi menyebutkan, terdapat 10 kata dalam Alquran yang mungkin disalahpahami oleh beberapa orang dalam menjelaskan arti yang benar darinya yaitu sebagai berikut: 

Baca Juga

Empat kata yang berasal dari surat Al Baqarah

Pertama, kata الْعَفْوَ ‘al-‘afwu’ dalam surat Al Baqarah penggalan ayat 219, Allah berfirman: 

وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

“Wa yas-alunaka maada yunfiquna qulil-afwa kadzalika yubayyinullahu lakumul-aayati la’allakum tatafakkarun.” 

Yang artinya, “Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan, katakanlah; ‘Yang lebih dari keperluan’. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.”.

Dan ada orang-orang pula yang mengartikannya sebagai pemaafan, sedangkan maknanya adalah tambahan yang melimpah dari kebutuhan dan penghidupan seseorang, dan bersedekah di dalamnya merupakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha-Esa.

Kedua, kata يشري ‘yasyri’ di dalam ayat ke-207 surat Al Baqarah, Allah berfirman: 

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ “Wa minannasi man yasyri nafsahu ibtighaa-a mardhaatillahi. Wallahu ra’ufun bil-ibad.” 

Yang artinya, “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. 

Baca juga: Tiga Perangai Buruk dan Tiga Sifat Penangkalnya  

 

Dan kata ‘yasyri’ di situ maknanya bukanlah ‘membeli’ melainkan berarti dia menjual dirinya dan membelanjakannya demi keridhaan Allah.

Ketiga, kata قاموا ‘qaamuu’ dalam ayat ke-20 surat Al Baqarah, Allah berfirman: 

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 “Yakadul-barqu yakhthafu abshaarahum kullama adaa-a lahum masyaw fihi wa idza azhlama alaihim qaamuu, walaw syaa-allahu ladzahaba bisam’ihim wa abshaarihim, innallaha ala kulli syai’in qadir.” 

Baca juga: Brasil Kini Punya Kota yang Jadi Destinasi Wisata Halal 

Yang artinya, “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” 

Dan artinya adalah bahwa mereka tinggal dan menetap di tempat mereka, bukan bahwa mereka berdiri dari berdiri. Arti yang sama adalah dalam ayat Yang Mahatinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement