Senin 08 Nov 2021 11:37 WIB

Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi

Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi
Foto: Arab News
Oryx Arab Kembali Hidup di Gurun Saudi

IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Arab Saudi telah berhasil mengembalikan kijang (Oryx) Arab ke alam liar. Setelah bertahun-tahun menghadapi perburuan dan penangkapan yang tidak terkendali, hal ini membawanya ke ambang kepunahan.

Selama berabad-abad, Oryx menyebut Semenanjung Arab sebagai rumah mereka. Namun, dalam beberapa dekade terakhir hewan itu menghadapi masa-masa sulit, baik di Kerajaan Saudi maupun wilayah GCC.

Baca Juga

Kini, upaya untuk melestarikan jumlah kijang di penangkaran dan siap untuk dilepaskan ke alam liar akhirnya berhasil. Pengawas Pusat Penelitian dan Pengembangbiakan Nasional untuk Pengembangan Satwa Liar dan program peluncuran nasional, Ahmed Al-Bouq, mengatakan pengalaman Saudi dalam melestarikan kijang Arab telah mengilhami dunia.

Dilansir di Arab News, Senin (8/11), 1.200 ekor Oryx disebut akan dikembalikan ke lingkungan alami tempat asal mereka. Sekitar 7.000 ekor saat ini berada di penangkaran dan dalam persiapan untuk kampanye lainnya, mengembalikan mereka ke tiga wilayah di Kerajaan.

Al-Bouq mengatakan kijang Arab adalah bagian dari identitas Arab. Ada empat spesies kijang di dunia, tetapi kijang Arab yang berasal dari Semenanjung Arab, memiliki ukuran dan ciri khas yang berbeda.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Pusat Pengembangan Satwa Liar Nasional berhasil dalam program relokasi yang mereka luncurkan. Terima kasih kepada para ahli Saudi dan mitra mereka di wilayah tersebut," ujarnya.

Upaya itu mengakibatkan penurunan tingkat kepunahan, sesuai dengan standar internasional International Union for Conservation of Nature. Lembaga ini membuat beberapa klasifikasi, mulai dengan punah, punah di alam liar tetapi ditemukan di penangkaran (klasifikasi awal kijang Arab saat proyek ini dimulai), sert terancam punah dan punah.

Menurut Al-Bouq, pada 2013 klasifikasi tersebut diubah menjadi rentan. “Kami saat ini berusaha mengembalikannya ke kondisi paling tidak mengkhawatirkan, untuk membuat spesies ini tersebar luas, dan upaya seperti itu jarang terjadi di tingkat internasional," lanjut dia.

Karena ribuan tahun hidup di lingkungan gurun yang keras, kijang Arab telah mengembangkan adaptasi fisiologis yang membantunya mengatasi kondisi kering dan ekstrem. Ini menjadikannya sebagai contoh ideal tentang bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang keras dan perubahan iklim.

Secara fisik, hewan ini telah beradaptasi dengan beberapa fitur, seperti warna putihnya yang memantulkan panas dan memainkan peran penting dalam menurunkan suhu tubuhnya. Oryx Arab juga memiliki tanda gelap di wajah dan kaki, membuatnya tampak lebih besar dari predator gurun lainnya untuk mencegah serangan.

"Tanduknya yang hampir lurus dan tajam memberinya kemampuan untuk melindungi diri dari anjing pemburu," kata Al-Bouq.

Oryx Arab juga memiliki kemampuan mengubah suhu tubuhnya. Meskipun merupakan mamalia berdarah panas, ia dapat mengubah suhu tubuhnya dari 36 menjadi 44 derajat celsius, yang membantunya beradaptasi dengan suhu panas dan dingin gurun.

Terakhir, Al-Bouq mengatakan kijang Arab adalah simbol keindahan, seperti yang terlihat dalam ayat-ayat deskriptif puisi Arab dan Al-Mu'allaqat, menghiasi karya penyair terbesar dan mewakili pemulihan kehidupan.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1963486/saudi-arabia

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement