Senin 08 Nov 2021 19:36 WIB

Lebanon dan Yordania Minta Warganya Keluar dari Ethiopia

Ethiopia mengumumkan status darurat nasional setelah milisi Tigray alami kemajuan.

 Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan selama pawai protes komunitas Tigray dan pendukung mereka untuk menandai satu tahun sejak pemerintahan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mulai berperang melawan Tigray, wilayah paling utara di Ethiopia, di US Capitol, Kamis, 4 November 2021, di Washington.
Foto: AP/Gemunu Amarasinghe/FR171825 AP
Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan selama pawai protes komunitas Tigray dan pendukung mereka untuk menandai satu tahun sejak pemerintahan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mulai berperang melawan Tigray, wilayah paling utara di Ethiopia, di US Capitol, Kamis, 4 November 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Lebanon dan Yordania pada Ahad (7/11) meminta warganya di Ethiopia untuk meninggalkan negara itu di tengah deklarasi darurat. Kementerian Luar Negeri Lebanon, mengatakan warga negara Lebanon diminta untuk segera pergi.

Sementara, Yordania mengatakan, warga negaranya diperingatkan untuk sangat berhati-hati dan pergi sesegera mungkin. Yordania merekomendasikan warganya menghubungi Kedutaan Besar Yordania di Addis Ababa jika membutuhkan bantuan.

Baca Juga

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/yordania-lebanon-minta-warganya-di-ethiopia-segera-pergi/2414628.

Ethiopia mengumumkan keadaan darurat Senin, ketika Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mencapai kemajuan militer di wilayah Amhara, yang berdekatan dengan wilayah Tigray. Pekan lalu, TPLF mengatakan telah menguasai kota-kota strategis Disi dan Kombolcha di negara bagian utara Amhara.

Jutaan orang telah mengungsi karena konflik Tigray menurut PBB, yang memperingatkan bencana kemanusiaan. Perdana Menteri Abiy Ahmed mengirim pasukan ke Tigray November lalu sebagai tanggapan atas serangan terhadap kamp-kamp tentara oleh TPLF.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement