Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yulia pita

Bencana Banjir yang Berulang

Eduaksi | Tuesday, 09 Nov 2021, 02:17 WIB

Banjir tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena La Nina dengan curah hujan berintensitas lemah, sedang memang sedang diwaspadai kehadirannya. Dilansir dari laman resmi BMKG (18/10/2021), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati telah menyampaikan peringatan dini untuk mewaspadai datangnya La Nina menjelang akhir tahun ini.

Secara teknis, curah hujan yang tinggi memang bisa menyebabkan banjir, tetapi ini bukan satu-satunya faktor penyebab. Namun, jika perusahaan besar diberi kuasa untuk mengelola hutan dengan menggunakan segala macam alat berat, inilah yang berdampak pada kerusakan hutan dan hutan alampun tidak dapat lagi kita jumpai dalam luasan yang luas.

Eksploitasi yang berlebih tanpa adanya penanaman kembali mengakibatkan terjadi kerusakan hutan. Terjadilah banjir, longsor, erosi, sedimentasi, dan pendapatan negara akan kayu menurun. Kerugian besar berupa materi bahkan jiwa adalah dampak yang sangat dirasakan masyarakat secara umum. Inilah akibatnya jika pengelolaan sumber daya alam dalam hal ini adalah hutan diprivatisasi, di mana pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta.

Secara umum, banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia disebabkan banyaknya lahan yang berubah fungsi sehingga daerah resapan air berkurang, atau dengan kata lain, penyebab banjir bukan hanya aspek teknis tetapi juga dari sisi kebijakan.

Dalam sistem ekonomi Islam, Islam jelas membagi soal kepemilikan. Mana yang boleh dimiliki individu, mana yang merupakan milik umum dan negara. Maka Islam tak akan membiarkan para kapitalis dan penguasa rakus untuk merusak lahan-lahan milik umum demi keuntungan sesaat.

Sungguh hanya aturan Islam yang telah memberi aturan komprehensif agar segala bencana tak kerap terjadi. Penerapan aturan Islam secara kaffah yang didorong spirit ketakwaan dipastikan akan mendatangkan kehidupan penuh berkah.

Yulia Dwi P

Guru SMA Swasta

Plemahan Kediri

Ilustrasi. Medcom.id/M Rizal

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image