Rabu 10 Nov 2021 18:12 WIB

Semester I, Medco Energi Turunkan Emisi GRK 1.126 Ton

Selain turunkan emisi karbon, Medco juga membangun pembangkit EBT

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Medco Energi. PT Medco Energi Tbk berkomitmen untuk menurunkan gas emisi rumah kaca. Hingga semester satu tahun ini, perusahaan sudah menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor migas sebesar 763 ton dan ketenagalistrikan sebesar 363 ton sehingga total 1.126 ton.
Medco Energi. PT Medco Energi Tbk berkomitmen untuk menurunkan gas emisi rumah kaca. Hingga semester satu tahun ini, perusahaan sudah menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor migas sebesar 763 ton dan ketenagalistrikan sebesar 363 ton sehingga total 1.126 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Medco Energi Tbk berkomitmen untuk menurunkan gas emisi rumah kaca. Hingga semester satu tahun ini, perusahaan sudah menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor migas sebesar 763 ton dan ketenagalistrikan sebesar 363 ton sehingga total 1.126 ton.

Direktur Utama Medco Energy Hilmi Panogoro menjelaskan komitmen penurunan emisi karbon dilakukan perusahaan dalam mendukung rencana pemerintah menurunkan emisi dunia. "Kami mampu menurunkan emisi karbon dari kerja operasional kami dengan memperhatikan betul kinerja operasional dan melakukan efisiensi alat alat operasional," ucap Hilmi, Rabu (10/11).

Hilmi juga menjelaskan dalam sisi proyek, di sektor ketenagalistrikan Medco Energy sedang membangun lima proyek utama pembangkit EBT. Pertama, perusahaan sedang membangun PLTGU di Riau dengan kapasitas 275 MW. Selain itu, proyek ini akan bekerjasama dengan Kansai Electric.

"Di sisi panas bumi, saat ini kami juga sedang melakukan pengembangan panas bumi juga. Kami akan mulai pengeboran di Ijen, rencananya ini akan punya kapasitas 100 MW," ujar Hilmi.

Hilmi juga menjelaskan selain itu, perusahaan juga aktif membangun PLTS. Ada dua proyek PLTS yang saat ini sedang dikerjakan perusahaan. Pertama, PLTS di sumbawa di lokasi Amman Mineral sebesar 26 MW.

"Kita bangun PLTS 26 MW untuk memasok kebutuhan listrik di Amman Mineral. Disamping itu, kami juga akan membangun PLTGU untuk menjadi backbone karena PLTS kan masin interminten. Jadi, itu bisa mengkonversi basis coal power plan yang ada saat ini," ujar Hilmy.

Proyek PLTS selanjutnya adalah di Bali dengan kapasitas 2 x 25 MW. Ketiga, perusahaan juga mulai melakukan ekspor listrik ke Singapura dari PLTS yang dibangun di Pulau Bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement