Jumat 12 Nov 2021 18:09 WIB

Wamenag: Kebutuhan Mushaf Alquran di Indonesia Masih Tinggi

Kebutuhan mushaf Alquran semakin bertambah setiap tahunnya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
 Kebutuhan mushaf Alquran semakin bertambah setiap tahunnya. Ilustrasi percetakan Alquran
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kebutuhan mushaf Alquran semakin bertambah setiap tahunnya. Ilustrasi percetakan Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan bahwa kebutuhan penyediaan Alquran di Indonesia masih tinggi. 

Hal ini disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan pada peringatan Milad ke-5 Unit Percetakan Alquran (UPQ) di Ciawi, Bogor pada Kamis (11/11). Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), total kebutuhan Alquran setiap tahun lebih dari enam juta eksemplar.

Baca Juga

Sementara Unit Percetakan Alquran (UPQ) Kemenag, sejak 2016-2020, baru mencetak 1.705.000 mushaf. "Tantangan UPQ ke depan adalah memenuhi kebutuhan mushaf Alquran umat Islam Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlahnya," kata Wamenag melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (12/11). 

Zainut mengatakan, Kemenag telah merancang revitalisasi UPQ menuju percetakan Alquran bertaraf dunia dengan menargetkan oplah cetak sebanyak 10 juta eksemplar per tahun. 

Di samping itu, UPQ juga didorong menjadi destinasi wisata reliji, pusat penerbitan dan percetakan buku-buku keislaman yang moderat dan pusat edukasi ilmu-ilmu Alquran. 

"Melalui revitalisasi juga, UPQ diharapkan dapat membangun ekosistem yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya. 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Wamenag berharap tujuan mulia pemerintah melalui UPQ dapat segera terwujud. 

Revitalisasi bukan sekadar keinginan untuk membangun Unit Percetakan Alquran berkelas dunia, akan tetapi sebuah prioritas demi memenuhi kebutuhan dasar umat Islam yang harus segera direalisasikan. 

Wamenag menambahkan, keberadaan UPQ bagian dari peran nyata Kemenag dalam kajian Alquran. Tugas utamanya adalah menerbitkan, mencetak, mendistribusikan Alquran, serta melakukan kajian-kajian pengembangan di bidang penerbitan Alquran. 

"UPQ inilah yang kini memangku tanggung jawab pemenuhan Alquran bagi umat Muslim di seluruh pelosok negeri," jelas Kiai Zainut. 

Bersamaan dengan Milad ke-5, digelar UPQ Fest 2021 dengan sejumlah lomba terkait percetakan Alquran. Bertepatan dengan Milad ini juga diberikan penganugerahan Live Achievement kepada para tokoh dan akademisi yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan kajian Alquran di Indonesia. 

Mereka adalah Almarhum Prof KH Syaifuddin Zuhri (Pelopor Pembentukan Lembaga Penerjemah Alquran pada Kementerian Agama), Prof Quraisy Shihab,  Dr KH  Ahsin Sakho, MA (pakar qiraat sabah), dan Ustadz H Isef Misbah, M.A (penulis/Khattat mushaf Alquran Kementerian Agama).  

"Kepada para tokoh yang hari ini menerima anugerah live achievement kami mengucapkan ribuan terima kasih dedikasi dan kontribusinya terhadap masa depan UPQ. Kami akan terus menunggu bimbingan dan peran yang lebih luas untuk mengawal UPQ menjadi institusi yang profesional dan maju," kata Wamenag.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement