Jumat 12 Nov 2021 20:27 WIB

Moeldoko Harap Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

Sektor wisata sedang berusaha bangkit setelah jumlah kasus Covid-19 mereda.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (12/11).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal ini terutama saat tengah mengunjungi tempat-tempat wisata di berbagai daerah.

Dorongan kedisplinan prokes ini tidak lepas dari hasil pantauan yang dilakukan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI. Kementerian banyak menemukan masyarakat yang mengabaikan prokes saat mengunjungi tempat wisata. "Tempat wisata padat dan ada bukti gambar masyarakat mulai abai protokol kesehatan," ucap Moeldoko kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (12/11).

Penerapan aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk tetap menjalankan prokes. Namun faktanya, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan saat menggunakannya. Hal ini bisa terjadi selain keterbatasan gawai, juga dilatarbelakangi ketidakpahaman masyarakat dalam penggunaannya. 

Moeldoko tak menampik, sektor wisata sedang berusaha bangkit setelah jumlah kasus Covid-19 mereda. Ditambah lagi, masyarakat juga sudah mulai meminati kegiatan pariwisata. Hal ini yang menyebabkan jumlah kunjungan di tempat wisata pun meningkat. 

Di sisi lain, Meoldoko menegaskan, saat ini pemerintah tengah mewaspadai potensi penyebaran Covid-19 pada masa libur akhir tahun. Jika jumlah kasus meningkat setelah libur akhir tahun, maka pemerintah harus segera menyiapkan sejumlah langkah strategis. Sebab itu, Moeldoko berharap, masyarakat tidak merespons momen libur akhir tahun secara berlebihan.  

"Jika euforia berlebih dan (jumlah kasus) tinggi lagi akan repot. Jadi lebih pada upaya untuk mengerem," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement