Sabtu 13 Nov 2021 01:33 WIB

BPBD: 1.403 Warga Aceh Utara Mengungsi Akibat Banjir

Banjir akibat jebolnya tanggul Krueng Keurto merendam ribuan rumah warga.

Banjir Aceh (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menyatakan sebanyak 1.403 jiwa mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara, Murzani, mengatakan ribuan warga yang mengungsi tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Matang Kuli. "Sedangkan empat kecamatan lainnya yang terdampak banjir yakni Kecamatan Kuta Makmur dan Kecamatan Baktiya Barat, Pirak Timu dan Kecamatan Cot Girek, terdata tidak ada yang mengungsi," katanya di Aceh Utara, Jumat (13/11).

Baca Juga

Murzani mengatakan, warga yang mengungsi yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak 1.343 jiwa dan di Kecamatan Cot Girek sebanyak 60 jiwa. "Warga di dua kecamatan ini terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga satu meter," ujarnya.

Ia mengatakan banjir merendam ribuan rumah warga tersebut akibat jebolnya tanggul Krueng (sungai) Keurto. Selain itu, banjir juga merendam empat gedung sekolah dan lahan pertanian masyarakat.

Menurutnya banjir yang merendam 38 desa di enam kecamatan tersebut terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut hingga mengakibatkan tiga titik tanggul Krueng Keurto jebol. "Hingga saat ini, air masih menggenangi pemukiman masyarakat. Sementara, jalan antarkecamatan sudah mulai surut. Kami juga sudah menyalurkan bantuan dasar dapur umum di dua desa di Kecamatan Lhoksukon," katanya.

BPBD mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir dan yang terdampak banjir agar siap siaga dan terus waspada akan potensi banjir susulan, mengingat potensi hujan lebat masih ada. "Waspadai potensi banjir agar dapat dampak bencana seperti jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil bisa dicegah. Kami juga terus memantau dan memonitor wilayah rawan banjir," demikian Murzani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement