Ahad 14 Nov 2021 13:41 WIB

UB dan Serunai Usulkan Pengembangan Ekosistem Halal Digital

UB dan Serunai Malaysia usulkan pengembangan ekosistem halal digital.

Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Serunai Malaysia yang dikemas dalam Reverse Linkage Project mengusulkan pengembangan Ekosistem Halal Digital ke Islamic Development Bank (IsDB).

Program Reverse Linkage antara Indonesia dan Malaysia dalam Pengembangan Ekosistem Halal Digital telah disetujui oleh Wakil Presiden Islamic Development Bank (IsDB).

Baca Juga

"Sejak saat itu, UB dan Serunai Malaysia intensif melakukan perbaikan project document. Pada awal November 2021, project document ini telah siap dan menunggu waktu yang tepat untuk dilakukan penandatanganan kesepakatan antara IsDB, Serunai dan UB," kata Ketua team leader Reverse Linkage Project, Dr Hagus Tarno.

Inisiasi Reverse Linkage Project ini pada awalnya ditujukan untuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama atas usulan dari Kepala BPJPH saat itu.

Namun, seiring dengan perkembangannya, Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerja sama Pembangunan Internasional Bappenas yang memiliki hubungan baik dengan Pusat Kajian Kerja sama Selatan-Selatan (PKKSS) UB sepakat untuk mengusulkan kepada IsDB) agar ada pengalihan penerima manfaat dari BPJPH ke UB.

Dengan pertimbangan sejarah panjang UB yang telah diakui secara nasional, UB akhirnya ditunjuk sebagai penerima manfaat dalam Reverse Linkage Project untuk Pengembangan Ekosistem Halal di Indonesia ke fase evolusi berikutnya dengan memanfaatkan teknologi digital.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement