Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Tip Meminimalisir Potensi Kerugian Investasi Reksa Dana untuk Milenial

Bisnis | Monday, 27 Sep 2021, 10:48 WIB

Tujuan seseorang dalam investasi apa pun adalah mencari keuntungan (cuan). Namun, apa pun jenis investasinya, investor tetap tak bebas dari potensi kerugian.

Untung dan rugi dalam investasi itu tak terpisahkan. Artinya, di satu sisi ada potensi untung, tetapi pada saat yang sama ada pula potensi kerugiannya.

Dalam investasi tak ada yang menjamin pasti mendapatkan keuntungan. Pun dalam investasi reksa dana, baik untung maupun rugi itu tetap ada potensinya.

Nah, dihadapkan pada potensi kerugian dalam investasi reksa dana, investor tentu masih bisa meminimalisirnya dengan beberapa langkah berikut ini:

1. Jangan Hanya Ikut-ikutan

Keputusan akhir investasi reksa dana wajib dilakukan secara mandiri dan bukan karena bisikan orang lain, terpengaruh opini orang lain, tergiur rekomendasi orang lain atau ikut-ikutan saja karena sedang tren. Nah, karena sebaiknya dilakukan berdasarkan keputusan rasional secara mandiri maka dalam pemilihan reksa dana pun ada baiknya di dasarkan pada pilihan yang terbaik. Untungnya, untuk memilih reksa dana yang terbaik, saat ini sudah ada fitur yang disediakan di platform jual-beli reksa dana, semisal di IPOTFund yang telah terintegrasi dalam aplikasi IPOT. Di platform ini ada dua fitur yang menarik yakni fitur IPOTFund Evaluator yang memudahkan investor memilih reksa dana dengan kinerja terbaik dan fitur Analisis Performa yang membantu nasabah untuk membandingkan performa antar reksa dana dan instrumen investasi lainnya dengan benar dan akurat.

2. Mengenali Profil Risiko

Profil risiko ini sebenarnya terkait dengan seberapa besar kesiapan seorang investor menerima potensi kerugian yang akan dialami. Mengenal profil risiko ini penting karena terkait pula dengan jenis reksa dana yang sebaiknya dipilih. Misalkan untuk investor dengan profil risiko kecil maka bisa memilih jenis reksa dana yang aman, seperti reksa dana pasar uang yang memberikan imbal hasil di atas bungan tabungan dan deposito. Sedangkan untuk tipe investor dengan profil risiko tinggi yang berarti ingin mendapatkan keuntungan besar, tetapi pada saat yang sama siap menerima risiko kerugian tinggi maka pilihannya bisa reksa dana saham atau reksa dana campurang. Sementara itu, untuk investo dengan profil risiko sedang, pilihan jenis reksa dananya ada reksa dana pendapatan tetap yang risikonya di bawah reksa dana saham dan campuran, tetapi di atas reksa dana pasar uang.

3. Mendiversifikasi Portofolio Reksa Dana

Diversifikasi itu wajib dilakukan untuk meminimalisr kerugian. Jika seluruh dana yang dimiliki hanya diinvestasikan pada salah satu jenis reksa dana maka saat kinerjanya buruk maka yang akan dirasakan adalah jatuhnya nilai investasi secara drastis. Kondisi yang demikian tidak akan terjadi jika jenis reksa dana yang dipilih tidak hanya satu jenis saja, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan tersendatnya kinerja beberapa reksa dana. Diversifikasi sebaiknya dilakukan. Tentunya ada banyak skema diversifikasi dengan proporsi yang beda yang bisa diterapkan bagi tiap investor, namun jika dihadapkan pada market yang mulai menggeliat jelang akhir 2021 maka skema moderatnya bisa 40-30-30, yakni 40 untuk reksa dana pasar uang, 30 reksa dana pendapatan tetap dan 30 reksa dana saham.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image