Senin 15 Nov 2021 18:25 WIB

Kota Yogyakarta Siap Terima Wisatawan Mancanegara

Kunjungan wisatawan ke Prawirotaman turun drastis akibat pandemi Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan mancanegara menaiki becak di kawasan Keraton Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mancanegara menaiki becak di kawasan Keraton Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut siap menerima wisatawan mancanegara. Meskipun dalam beberapa pekan belakangan ini wisatawan domestik sudah mulai memadati Kota Yogyakarta.

Kesiapan ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Pemkot Yogyakarta yang mempromosikan destinasi wisata di Yogyakarta. Salah satunya Festival Prawirotaman yang digelar belum lama ini. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, segmen dari Prawirotaman sendiri merupakan wisatawan mancanegara. Namun, kunjungan wisatawan ke Prawirotaman turun drastis akibat pandemi Covid-19.

"Prawirotaman dengan segmen pasar wisatawan mancanegara sangat merasakan dampak dari pandemi berupa susutnya jumlah wisatawan ke Prawirotaman. Oleh karena itu, Pemkot berupaya mempromosikan dan membuka ceruk pasar wisatawan nusantara agar berwisata di Prawirotaman," kata Heroe dalam keterangan resminya, Ahad (14/11).

Heroe menyebut, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan ketat dalam rangka memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Sehingga, wisatawan yang datang maupun yang kembali dari Yogyakarta terhindar dari penyebaran Covid-19.

"Melalui penerapan standar protokol kesehatan di bidang kepariwisataan, wisatawan yang datang ke Yogyakarta sehat dan pulang dari Yogyakarta tetap sehat," ujarnya.

Meskipun ada peningkatan kunjungan wisatawan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 ini, Heroe menuturkan, kasus positif Covid-19 saat ini terkendali. Namun, masyarakat tetap diminta untuk tidak lengah dalam mencegah penularan Covid-19.

Ia pun berharap agar kasus Covid-19 dapat terus ditekan dengan protokol kesehatan yang ketat. "Ketika kasus sudah mereda, semoga ini menjadi kewajiban kita semua untuk mengkondisikan masyarakat agar protokol kesehatan menjadi andalan dalam menjalankan semua aktivitas," jelas Heroe.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement