Selasa 16 Nov 2021 04:05 WIB

Menjembatani Kesenjangan Digital Warga Afghanistan

Menggunakan ponsel adalah satu-satunya cara agar tetap berhubungan dengan keluarga

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita pengungsi internal Afghanistan menunggu untuk menerima bantuan makanan
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Seorang wanita pengungsi internal Afghanistan menunggu untuk menerima bantuan makanan

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Rahman adalah salah satu warga Afghanistan yang beruntung bisa meninggalkan Afghanistan dan sampai di Inggris. Ia lebih beruntung lagi karena memiliki gawai ketika meninggalkan negaranya bersama istri dan keenam anaknya.

Gawai tersebut membuatnya bisa tetap terhubung dengan keluarga besarnya dan rekan-rekannya yang masih terjebak di Kabul. Rahman juga membuat grup WhatsApp untuk tetap berhubungan dengan anggota keluarga besarnya yang masih terjebak di Kabul. Saat dia mengkhawatirkan keselamatan mereka, pesan-pesan itu setidaknya meyakinkan.

Baca Juga

"Inilah cara kami berkomunikasi satu sama lain dan mengetahui apa yang terjadi dengan kami masing-masing,” katanya kepada Al Jazeera dilansir dari About Islam, Senin (15/11).

Rahman dulu bekerja di kedutaan Inggris di Kabul, dan keluarganya tiba di Inggris pada akhir Juli lalu, tidak lama sebelum pengambilalihan Taliban. Kelompok itu bermaksud mengidentifikasi orang-orang seperti Rahman, mereka yang bekerja dengan pemerintah asing sebagai target potensial.

Dalam perebutan evakuasi, mereka berhasil membawa beberapa barang utama, termasuk smartphone. Rahman dan keluarga kecilnya terhuyung-huyung ke berbagai kota di Inggris dan bersembunyi di beberapa hotel.

Rahman sekarang tinggal di kota utara Bradford bersama 7000 warga Afghanistan pendukung Inggris yang tiba di Inggris sebagai bagian dari evakuasi darurat. Sebuah skema yang disebut Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan (ARAP).

Rahman beruntung membawa telepon genggamnya, karena banyak orang lain tidak sempat, apalagi gadget lain, membuat integrasi mereka jauh lebih menantang. Organisasi dan bisnis sekarang melangkah untuk menjembatani kesenjangan digital ini.

“Sangat penting bagi keluarga-keluarga ini untuk memiliki akses ke peralatan digital yang baik,” Krish Kandiah, yang membantu Afghans Welcome, sebuah koalisi amal Kristen yang membantu warga Afghanistan yang baru tiba menetap di Inggris.

"Menggunakan smartphone adalah satu-satunya cara mereka benar-benar dapat tetap berhubungan dengan keluarga mereka,” tambahnya.

Koalisi tersebut telah bermitra dengan badan amal anak-anak Inggris Barnardo dan perusahaan seluler Vodafone untuk mengirimkan tablet dan smartphone berkemampuan 5G ke keluarga Afghanistan, dengan pengiriman pertama dilakukan minggu lalu.

Kelompok lain yang memfasilitasi akses digital ke pendatang baru ini termasuk pengecer makanan Inggris Tesco, yang telah bermitra dengan Palang Merah Inggris untuk mengirimkan 600 kartu SIM yang dimuat sebelumnya dengan kredit tiga bulan.

Operator seluler Inggris Lycamobile telah bermitra dengan dewan kota di seluruh Inggris untuk mengirimkan 1.000 kartu SIM prabayar kepada warga Afghanistan di London dan Leicester.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement