Selasa 16 Nov 2021 16:30 WIB

Total Transaksi di GoTo Sentuh Rp 420 Triliun Sepanjang 2021

Dalam dua tahun terakhir, ada 6 juta UMKM baru yang telah terdaftar di GoTo.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5). Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, GoTo, mencatat total transaksi di platform digital tersebut mencapai Rp 420 miliar sepanjang tahun 2021.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5). Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, GoTo, mencatat total transaksi di platform digital tersebut mencapai Rp 420 miliar sepanjang tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, GoTo, mencatat total transaksi di platform digital tersebut mencapai Rp 420 miliar sepanjang tahun 2021. Bahkan dalam dua tahun terakhir, ada 6 juta UMKM baru yang telah terdaftar di Gofood, Tokopedia ataupun Goride. 

CEO GoTo, Andre Soelistyo, mengatakan pencapaian tersebut merupakan wujud komitmen GoTo untuk turut berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. "Kami membangun jembatan digital yang membantu UMKM ataupun driver dalam memberi layanan dan barang ke konsumen," kata Andre di acara CEO Networking 2021, Selasa (16/11). 

Baca Juga

Menurut Andre, fasilitas yang diberikan GoTo sangat membantu mitra untuk melakukan transisi dari transaksi offline ke platform digital. Tidak berhenti sampai disitu, transisi ke platform digital ini pun turut mendongkrak kinerja penjualan mitra UMKM bahkan lebih baik dibandingkan periode sebelum pandemi. 

Fungsi lain dari hadirnya digitalisasi dan platform digital seperti GoTo yaitu untuk membantu pemerataan ekonomi. Dengan adanya platform digital, kata Andre lebih masyarakat yang bisa mendapatkan akses untuk berkegiatan ekonomi. 

Sejauh ini, Andre menyampaikan, kontribusi linis bisnis terbesar terhadap pendapatan goto berasal dari produk-produk yang sudah menjadi keseharian masyarakat seperti layanan transportasi dan logistik. Sebaliknya, produk dengan penetrasi rendah biasanya membutuhkan lebih banyak investasi.

Di lain kesempatan, Andre mengatakan, GoTo berkomitmen akan terus berkontribusi untuk memajukan mitranya. Belum lama ini, Grup GoTo berhasil meraih lebih dari 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp 18,6 triliun dari investor pada penggalangan dana praIPO.

Dana yang terkumpul memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik. GoTo akan fokus menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan. 

Pendananan juga akan difokuskan untuk mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal guna melayani pelanggan dengan lebih baik. 

 

Retno Wulandhari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement