Selasa 16 Nov 2021 21:21 WIB

Xi Jinping: China-Amerika Serikat Harus Saling Menghormati 

Biden dan Xi Jinping melakukan pertemuan virtual Selasa (16/11)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Biden dan Xi Jinping melakukan pertemuan virtual Selasa (16/11). Ilustrasi Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS, Joe Biden
Foto: Republika TV
Biden dan Xi Jinping melakukan pertemuan virtual Selasa (16/11). Ilustrasi Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS, Joe Biden

IHRAM.CO.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (16/11). 

Tak hanya kerja sama bilateral, mereka turut membahas beberapa isu yang menempatkan kedua negara dalam posisi berseberangan. 

Baca Juga

Pertemuan Xi dan Biden tersebut merupakan yang ketiga sejak Februari. Pada September lalu, mereka sempat melakukan percakapan intensif via telepon dan membahas sejumlah isu. 

Dalam pertemuan virtual, Xi menyerukan dibangunnya hubungan sehat serta stabil antara China dan Amerika Serikat. Xi mengaku siap bekerja dengan Biden untuk membangun konsensus dan mengambil langkah aktif guna memajukan hubungan bilateral ke arah yang positif. 

Xi mengakui terdapat banyak tantangan dalam hubungan China- Amerika Serikat. Menurutnya, guna menyiasati hal tersebut, komunikasi dan kerja sama antara kedua belah pihak harus ditingkatkan. 

“China dan Amerika Serikat harus saling menghormati, hidup berdampingan dalam damai, dan mengejar kerja sama saling menguntungkan,” kata Xi. 

Biden turut mengakui adanya pertentangan antara Amerika Serikat dan China pada beberapa isu. “Tampaknya menjadi tanggung jawab kita sebagai pemimpin China dan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa persaingan antara negara kita tidak mengarah ke konflik, baik disengaja maupun tidak,” ujarnya. 

Dalam pertemuan virtual, Xi dan Biden turut membahas isu Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet. Beijing, dan Washington berada pada posisi berseberangan pada isu-isu tersebut. “Presiden Biden menyuarakan keprihatinan tentang praktik China di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong, serta hak asasi manusia (HAM) secara lebih luas,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. 

Biden dan Xi pun mendiskusikan tentang pentingnya kawasan Indo-Pasifik yang bebas serta terbuka. Biden menyampaikan tekadnya untuk menegakkan komitmen Amerika Serikat di kawasan tersebut. “Presiden (Biden) menegaskan kembali pentingnya kebebasan navigasi dan penerbangan yang aman untuk kemakmuran kawasan,” kata Gedung Putih. 

Amerika Serikat diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap Beijing, terutama yang terkait dengan isu HAM. Polemik Hong Kong, perselisihan soal status Taiwan, dan dugaan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang adalah beberapa masalah yang kerap diusung Amerika Serikat untuk mengkritik China. 

Amerika Serikat juga menentang klaim China atas Laut China Selatan yang dipersengketakan dengan beberapa negara Asia Tenggara. Washington rutin mengirim kapal perang ke wilayah perairan tersebut dengan dalih kebebasan navigasi. Beijing pun berulang kali mengecam tindakan itu karena dinilai provokatif. (AP/Kamran Dikarma)       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement