Rabu 17 Nov 2021 01:17 WIB

Wagub DKI: Masyarakat Belum Butuh Vaksin Dosis Ketiga

Wagub DKI Jakarta mengatakan vaksin dosis ketiga masih diprioritaskan untuk nakes

 Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: @ArizaPatria
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan masyarakat Ibu Kota saat ini belum membutuhkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Saat ini vaksinasi dosis ketiga masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan layanan publik.

"Vaksin ketiga belum dibutuhkan bagi masyarakat. Sampai saat ini, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga publik," kata Riza di Jakarta, Selasa (17/11).

Baca Juga

Selain itu, saat ini DKI Jakarta merupakan kota dengan penanganan Covid-19 terbaik di Indonesia dan masuk jajaran 50 kota dunia dengan respon Covid-19 yang baik. Terlebih, ujar Riza, banyak masyarakat di Jakarta ataupun luar Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap satu.

"Tentu kita tidak boleh mendahului karena masih banyak warga Indonesia yang belum divaksin. Dan kami warga DKI Jakarta juga menghormati warga lainnya di seluruh Indonesia yang juga mendapatkan prioritas," ujar Riza.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia membeberkan sampai awal November 2021 sudah ada 10.941.629 orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Mereka terdiri atas 67 persen warga ber-KTP DKI dan 33 persen warga KTP non DKI.

"Sedangkan total dosis 2 kini mencapai 8.512.563 orang dengan proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI," ujar Dwi, Sabtu (6/11).

Dengan jumlah tersebut, Dwi mengatakan, persentase masyarakat yang telah tuntas menjalani vaksinasi Covid-19 hingga tahap kedua di Jakarta sudah mencapai 95,2 persen. Walau terbilang cukup tinggi, Dwi mengingatkan vaksinasi tidak menjamin masyarakat aman sepenuhnya dari virus Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan," kata Dwi.

Baca juga : Pfizer Izinkan Pil Covid-19 Paxlovid Dibuat Generik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement