Rabu 17 Nov 2021 14:39 WIB

Shelter Covid UII Dinonaktifkan Sementara

Saat ini Shelter Covid-19 UII sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit JIH.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Shelter Covid-19 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Kilometer 14,5 untuk sementara waktu resmi dinonaktifkan. Kebijakan itu diambil seiring menurunnya kasus covid di DIY.

Keberadaan Shelter Covid UII beberapa pekan terakhir nampak lengang dengan sudah tidak ada pasien yang menempati untuk isolasi. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr Nur Aisyah Jamil mengatakan, jumlah pasien yang sudah dirawat 458 orang.

Didominasi warga Sleman sekitar dan beberapa mahasiswa UII. Tapi, selama satu bulan lebih shelter kosong bersamaan dengan turunnya angka covid di Indonesia. Karenanya, penutupan ini kondisional tergantung dengan angka covid, khususnya di DIY.

Jika ternyata angkanya naik secara tiba-tiba, maka shelter akan kembali dibuka kapanpun karena dari segi operasional selalu siap. Mereka juga tetap mewaspadai ada gelombang ketiga yang diprediksi muncul usai liburan Natal dan Tahun Baru.

Rencananya, Nur menerangkan, Shelter Covid-19 UII akan dijalankan secara mandiri Kampus UII. Sebab, secara sistem mereka sudah siap untuk menjalankan sendiri, namun memang masih didiskusikan lagi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Ia menjelaskan, saat ini Shelter Covid-19 UII sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit JIH. Saat mengelola mandiri, nantinya dari segi prosedur mungkin lebih fleksibel karena tidak harus mendapat surat rujukan puskesmas terlebih dulu. "Mungkin prosesnya akan lebih singkat cuma melalui skrining kesehatan langsung," kata Nur, Rabu (17/11).

Terkait perkuliahan luring UII yang rencananya dilaksanakan semester depan, memiliki Shelter Covid-19 UII merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi. Namun, belum diputuskan apakah nanti menerima warga luar atau cuma internal.

Nur berharap, angka covid terus turun di Indonesia dan tidak muncul gelombang ketiga. Sehingga, rencana pembelajaran luring bisa segera dilaksanakan sesuai jadwal. Ia mengimbau keluarga UII untuk terus menerapkan protokol kesehatan. "Dan segera melaksanakan vaksin dosis lengkap sebagai bentuk ikhtiar bersama ke luar dari masa pandemi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement