Kamis 18 Nov 2021 05:50 WIB

Mengenal Olahraga Persia Kuno Varzesh Baastani

Varzesh baastani dipengaruhi oleh Islam syiah dan tasawuf

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Bendera Iran
Foto: Tehran Times
Bendera Iran

IHRAM.CO.ID, TEHERAN – Salah satu olahraga kuno yang berasal dari budaya pra-Islam di Iran dan masih dilakukan saat ini varzesh baastani. Olahraga tersebut telah dipengaruhi oleh Islam syiah dan tasawuf. Varzesh baastani dimainkan di zourkhaneh (rumah kekuasaan) dan penonton yang hadir disambut dengan secangkir teh manis.

Para penonton diminta untuk menyaksikan pertunjukan olahraga dalam keheningan kecuali morshed (master) meminta untuk memuji Nabi Muhammad. Olahraga ini dilakukan dalam sebuah lingkaran yang disebut gowd dan dimulai dengan ritual peserta muda menghormati yang tua. Para peserta bergerak dengan iringan irama lagu dan musik morshed serta melibatkan berbagai senjata.

Baca Juga

Morshed adalah orang terpenting dalam zourkhaneh. Dia berfungsi sebagai konduktor dan pembawa acara. Morshed mengambil posisi yang lebih tinggi dari lingkaran dan memulai gerakan dengan memainkan lagu-lagu tertentu. Selain itu, ia juga menyanyikan syair dari penyair Persia, seperti Ferdowsi, Hafez, Saadi dan Rumi yang berfokus pada perilaku berbudi luhur. Saat morshed membawakan lagu pengantar, peserta berlutut.

Untuk asal-usul olahraga ini tidak diketahui secara pasti tetapi para peneliti memperkirakannya berasal dari ritual yang dipraktikkan selama Kekaisaran Parthia yang memerintah Iran antara 247 SM dan 224 M. Tujuan olahraga ini untuk mempersiapkan prajurit Iran secara fisik dan mental dalam pertempuran.

Gerakan push-up dilakukan sebelum pertunjukan utama dimulai. Para peserta melakukan latihan secara kolektif dan mencocokkan gerakan mereka dengan ritme yang ditentukan oleh lagu pilihan morshed. Tidak seperti push-up biasa, gerakan di varzesh baastani mengandung tikungan dan mengharuskan peserta untuk sedekat mungkin dengan tanah dan mempertahankan posisi selama beberapa detik. Sejarawan mengatakan ini adalah latihan militer karena prajurit harus bertindak sembunyi-sembunyi ketika akan mendekati musuh.

Charkh zadan yang berarti berputar kemungkinan merupakan indikasi pengaruh Sufi pada olahraga. Namun, dalam varzesh baastani, para peserta bergerak lebih cepat. Mereka bergerak dan berputar di sekitar gowd.

Dilansir Middle East Eye, Rabu (17/11), mil-giri adalah gerakan kolektif di mana setiap peserta memegang dua tongkat kayu yang disebut mil. Ukuran dan berat mil tergantung pada kekuatan setiap orang. Dalam mil-giri normal, peserta memegang keduanya di depan dadanya lalu mengangkat dan menurunkannya di belakang punggung.

Saat peserta tampil dalam gowd, peserta lain dapat berlatih tanpa suara di dalam zourkhaneh. Tulisan Farsi di setiap nyanyian berbunyi “Ya Ali,” doa untuk Imam pertama Islam Syiah, Ali bin Abi Thalib. Di akhir pertunjukan, orang tertua di atas lingkaran berbicara kepada rekan-rekan. Dia memberikan nasihat tentang masalah moral dan sosial dan pentingnya berbuat baik kepada orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement