Rabu 17 Nov 2021 20:19 WIB

UIN Antasari Bina Mualaf Warga Dayak Meratus Kalsel  

Pembinaan mualaf oleh UIN Antasari merupakan bagian KKN

Pembinaan mualaf oleh UIN Antasari merupakan bagian KKN. Ilustrasi mualaf
Foto: onislam.net
Pembinaan mualaf oleh UIN Antasari merupakan bagian KKN. Ilustrasi mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN— Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin melalui kuliah kerja nyata (KKN) para mahasiswa melaksanakan pembinaan mualaf warga Suku Dayak Meratus, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

"Para mahasiswa mengajarkan fiqih tentang wudhu, sholat hingga mengaji bersama warga termasuk anak-anak," kata supervisor KKN UIN Antasari Banjarmasin Riinawati di Banjarmasin, Rabu (17/11).

Baca Juga

Dia menjelaskan ada dua desa menjadi lokasi KKN, yaitu Desa Haruyan Dayak (Kundan) terdiri atas 12 mahasiswa dan lima mahasiswa di Desa Papagaran yang berada di kawasan kaki Pegunungan Meratus.

Mayoritas warga Suku Dayak setempat telah memeluk agama Islam sebesar 63,5 persen, sedangkan sebagian agama Hindu 34 persen, Kristen 1,8 persen, dan Konghucu 0,4 persen.

Dalam kesehariannya selama KKN, ungkap Rina, mahasiswa memberikan contoh yang baik dengan ke masjid lima waktu untuk membuka hati masyarakat agar sholat berjamaah.

Selain itu, mengajak mengaji para mualaf karena kurangnya guru yang mengajarkan mengaji iqra di wilayah yang pada Januari 2021 diterjang banjir bandang itu.

Selaku supervisor yang melaksanakan kegiatan pendampingan dan bimbingan kepada mahasiswa KKN, Rina mengaku KKN Tematik UIN Antasari Banjarmasin semester ganjil 2021/2022 itu berjalan sukses, sesuai harapan, dan tujuan awal.

Pada prinsipnya, pihaknya membantu pemerintah dalam pembangunan di pedesaan dan mempersiapkan kader-kader masyarakat untuk memajukan kesejahteraan penduduk di desanya.

"Yang pasti mahasiswa telah memberikan pemahaman yang lebih pada masyarakat terhadap agama Islam," ucap dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Antasari itu.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement