Kamis 18 Nov 2021 15:32 WIB

Gedongsongo Travel Mart Bangkitkan Ekonomi Sektor Pariwisata

Sejak Maret 2020, pariwisata di Kabupaten Semarang tiarap akibat dampak pandemi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaku pariwisata di Kabupaten Semarang melakukan transaksi dengan agen travel pada pelaksanaan Gedongsongo Travel Mart 2021, yang digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang di Graha Robusta kompleks agro wisata Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (18/11). Kegiatan ini menargetkan transaksi hingga Rp 10 miliar guna mendorong kebangkitan ekonomi sektor pariwisata daerah setempat yang sempat vakum 19 bulan akibat dampak pandemi Covid-19.
Foto: Republika/bowo pribadi
Pelaku pariwisata di Kabupaten Semarang melakukan transaksi dengan agen travel pada pelaksanaan Gedongsongo Travel Mart 2021, yang digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang di Graha Robusta kompleks agro wisata Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (18/11). Kegiatan ini menargetkan transaksi hingga Rp 10 miliar guna mendorong kebangkitan ekonomi sektor pariwisata daerah setempat yang sempat vakum 19 bulan akibat dampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dalam upaya mendorong kebangkitan industri pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah, melalui Dinas Pariwisata (Disparta), menggelar Gedongsongo Travel Mart 2021. Kegiatan kali ini melibatkan tak kurang 48 seller (pengelola daya tarik wisata/DTW) di wilayah setempat serta 150 buyer (agen travel) dari berbagai daerah di Tanah Air.

Acara berlangsung selama dua hari, 17- 18 November 2021. Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengungkapkan, sejak Maret 2020 dunia pariwisata di Kabupaten Semarang semuanya tiarap dan prihatin akibat dampak pandemi Covid-19.

Namun saat ini, perkembangan kasus Covid-19 di Jateng, khususnya Kabupaten Semarang menunjukkan situasi yang relatif menggembirakan, dengan turunnya status level PPKM Kabupaten Semarang dari level 2 ke level 1.

“Menyambut momentum ini, maka kami perlu melakukan promosi pariwisata, guna mendorong kebangkitan kembali industri pariwisata dan UMKM di Kabupaten Semarang,” ungkapnya, di arena Gedongsongo Travel Mart 2021, di Graha Robusta kompleks Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (18/11).

Ia juga menjelaskan, secara statistik di 2019, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Semarang mencapai 3,5 juta orang. Angka tersebut ‘terjun bebas’ menjadi 1.800 wisatawan pada 2020 akibat dampak pandemi Covid-19

Sehingga dunia pariwisata di Kabupaten Semarang menghadapi situasi yang sangat sulit. Sehingga pemkab perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong kebangkitan kembali industri pariwisata yang terpuruk.

Salah satu wadah untuk promosi tersebut, dilakukan melalui kegiatan Gedongsongo Travel Mart 2021 dengan melibatkan semua pelaku pariwisata,  yang kali ini difasilitasi oleh Kakoba dan Wisata Eling Bening sebagai tuan rumah.

“Kami semua berharap, kegiatan ini akan sangat bermanfaat karena mempertemukan para seller pariwisata di Kabupaten Semarang dengan para buyer, tidak hanya dari Jateng namun juga dari daerah di Tanah Air,’ tegasnya.

Ketua panitia Gedongsongo Travel Mart 2021, Dewi Listyawati menambahkan, secara keseluruhan kegiatan ini diharapkan bisa membukukan transaksi hingga Rp 10 miliar. Karena menghadirkan tak kurang 48 seller (pengelola pariwisata dan UMKM di Kabupaten Semarang) dan 150 buyer (agen/ biro travel) .

“Melalui kegiatan ini diharapkan, masing-masing seller mampu menjaring paling tidak 50 buyer hingga secara akumulasi akan mampu membukukan transaksi sebesar Rp 10 miliar,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, pihak-pihak yang terlibat dalam Gedongsongo Travel Mart meliputi pengelola DTW, UMKM oleh-oleh, biro travel, serta sejumlah event organizer.

Menurutnya, Gedongsongo Travel Mart 2021 juga diarahkan untuk mendorong dan menjadi pengungkit  kebangkitan UMKM di Kabupaten Semarang. “Para buyer yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan juga ada yang datang dari Bali dan beberapa daerah di luar Jawa,” jelasnya.

Mewakili tuan rumah, Manajer Kakoba, Frina Bonita,  sangat mengapresiasi kegiatan Gedongsongo Travel Mart yang dilaksanakan Disparta Kabupaten Semarang tersebut. Ia menilai, Gedongsongo Travel Mart bisa menjadi harapan bagi para pelaku pariwisata yang sudah 19 bulan mengalami masa sulit akibat penurunan kunjungan wisata secara drastis.

Terlebih ini menjadi kegiatan promo off air pertama di Kabupaten Semarang sejak pandemi Covid-19. Karena itu, ia berharap kegiatan ini bisa menjadi trigger bagi kebangkitan bagi industri pariwisata di Indonesia, khususnya di Kabupaten Semarang.

Ia juga berharap, upaya ini bisa membawa kebangkitan industri pariwisata dan mampu mengenalkan lebih luas apa yang terbaru dan ada di Kabupaten Semarang. Sebab, selama pemerintah memberikan kelonggaran sesuai dengan ketentuan PPKM level, industri pariwisata sudah mulai menggeliat kembali.

Dicontohkan untuk kunjungan di Kakoba selama Oktober kenaikannya mampu mencapai hampir 50 persen, terutama dibandingkan dengan Juli karena industri pariwisata tutup total. "Sebaliknya para pengelola pariwisata juga tidak boleh lengah, karena juga tidak mau angka Covid-19 yang sudah bagus (di level 1) ini kembali meledak, karena jor-joran dalam membuka keran kunjungan wisatawan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement