Kamis 18 Nov 2021 19:11 WIB

Dwiza Riana, Perempuan Inspiratif Universitas Nusa Mandiri

Ia tidak pernah absen dalam publikasi penelitian ilmiah

Dwiza Riana, dengan sapaan akrabnya Dwiza, menjadi sosok inspiratif di Universitas Nusa Mandiri (UNM).
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Dwiza Riana, dengan sapaan akrabnya Dwiza, menjadi sosok inspiratif di Universitas Nusa Mandiri (UNM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan selalu menjadi sosok yang menginspirasi dimanapun. Sebab, perempuan dengan karakter lembutnya, mampu memiliki tekad yang kuat dan setegar batu karang di dasar lautan.

Dwiza Riana, dengan sapaan akrabnya Dwiza, menjadi sosok inspiratif di Universitas Nusa Mandiri (UNM). Oleh karena, jiwa kepemimpinannya yang begitu hamble banyak disukai dan menjadi teladan bagi seluruh civitas.

Dengan menjabat sebagai rektor di Universitas Nusa Mandiri (UNM), perempuan kelahiran Palembang, 52 tahun lalu ini mengaku, proses hidup yang dijalaninya terinspirasi dari dua sosok wanita hebat yang sangat berarti di hidupnya. 

“Ibu dan nenek, merupakan dua perempuan yang sangat menginspirasi dalam hidup saya. Kedua perempuan yang saya hormati itu tidak pernah lelah mengajari saya tentang hidup,” ujarnya dalam pesan whatsapp, Rabu (17/11).

Ibu saya, ceritanya, berprofesi sebagai guru sekaligus kepala sekolah TK Darma Jaya, Palembang. Sedangkan neneknya, Hj Zaleha binti H Hasan yang menjadi tulang punggung keluarga, senantiasa mengajarkan hidup jujur, disiplin dan bekerja keras.

“Kamu boleh mencoba semua hal yang positif, kecuali satu, jangan pernah mencoba untuk mati. Ini kata ibu saya, yang selalu membangkitkan semangat saya untuk mencoba hal-hal yang baru,” ungkapnya.

Anak dari pasangan almarhum Hj Saliyah Saropi dan H Zakaria ini, sudah mendapatkan gelar SSi pada program sarjana matematika FMIPA (Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam), Universitas Sriwijaya, Palembang. Berbekal gelar sarjana Sains yang dimilikinya, ia berani menjadi salah satu pengajar di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).

“Pada 1995 hingga 1999, saya diamanahkan menjadi Pembantu Direktur (PUDIR) III AMIK BSI, Jakarta. Saat itu, saya merasa ini sebuah tantangan baru yang harus diterima, dengan dorongan dan semangat dari ibu dan nenek saya, maka saya terima tugas ini,” paparnya.

Kemudian, ia kembali bercerita bahwa ia melanjutkan kuliah magister manajemen di Universitas Budi Luhur, Jakarta, dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat cumlaude pada 2004. “Demi menjadi pengajar yang profesional sesuai dengan bidang ilmu komputer, pada 2008 saya berhasil meraih sertifikasi dosen (serdos),” ungkapnya.

Anak kedua dari lima bersaudara ini, melanjutkan cerita perjalanan kariernya, pada 2003 hingga 2012, ia mendapat amanah dengan mengemban tugas baru menjadi ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri berdasarkan surat keputusan dari ketua Yayasan Indonesia Nusa Mandiri.

“Di tengah kesibukkan menjadi ketua, pada Juli 2010, saya berhasil meraih gelar MKom pada program magister komputer di Universitas Indonesia dengan beasiswa program pendidikan pasca sarjana (BPPS) Dikti,” jelasnya.

Adik dari Hj Rosylawiyah, kepala seksi rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, dinas sosial, Pelembang, Sumatera Selatan ini, pada 2013 memperoleh beasiswa program peningkatan kualitas publikasi internasional (PKPI) di Departement of Computer Science University of Loannina (Ayonina), Greece.

“Lewat judul disertasi perolehan citra sel tunggul pap smear untuk deteksi dini kanker serviks melalui proses pemisahan sel tumpang tindih dan eliminasi sel radang, pada Agustus 2015, mendapat gelar doktor program studi (prodi) Elektro dan Informatika di Institut Teknologi Bandung, dengan predikat cumlaude, program beasiswa doktor BPPDN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,” bebernya.

Selanjutnya, kakak dari tiga adik laki-laki yakni AKBP MA Triza SIP, M Arbain Arizandi SEI MM, dan Kompol M Fauzan Syahrir SE MH ini, dipercaya sebagai wakil rektor I Universitas BSI Bandung, yang saat ini berubah menjadi ARS Univerity, tahun 2012 hingga 2018.

“Itulah setengah perjalanan karier saya, sebelum menikah, pada 19 Juni 1997, saya mengakhiri masa lajang dan memutuskan menikah dengan Mochammad Hendro Gunawan, putra almarhum dr H Soedijono Partodijoyo dan Hj Marry Monasir, yang saat ini mengabdi di PT Kereta Api Indonesia,” tandasnya.

Buah dari pernikahannya, ia dikarunai sepasang anak, Alya Shafira Hewiz dan Rayhan Konan Ferdion. Ia kembali mengemban amanah sebagai ketua STMIK Nusa Mandiri, Jakarta, tahun 2018. Hingga, setelah bertransformasi sekarang, ia diamanahkan menjadi rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM) sesuai dengan SK Yayasan Indonesia Nusa Mandiri nomor 028/YINM/IV/2021.

“Saya sudah memulai karier jabatan fungsional akademik sebagai asisten ahli pada 1997, hingga melahirkan beberapa buku yang mendukung iklim keilmuan pengajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Salah satu buku terbarunya adalah Sociopreneurship: Program of Literation Technology and Academic Assistance to MSMEs in Increasing the Sales Market in Industry Era 5.0 (IGI Global, 2021),” paparnya.

Perempuan inspiratif ini, menyebutkan tidak pernah absen dalam publikasi penelitian ilmiah dalam bentuk jurnal atau prosiding baik nasional maupun internasional. Hal ini terbukti melalui website sinta.ristekbrin.go.id sebagai dosen dengan berbagai penelitian di antaranya computer science, image processing, data mining, information system dan manajemen yang terbit setiap semesternya. Semuanya, untuk mendukung tri dharma perguruan tinggi sebagai seorang dosen.

“Alhamdulillah, berkat motivasi dan energi semangat yang terus mengalir dari nenek dan ibu saya. Dengan kalimat yang selalu terpatri dalam benak saya, bahwa apa pun boleh dicoba kecuali mati, maka saya bertekad untuk terus mencoba hal-hal baru dan menerima berbagai tantangan juga kesempatan yang datang. Per 19 Oktober 2021, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 71067/MPK A/KP. 05.01/2021 tentang kenaikan jabatan akademik fungsional. Saya resmi menerima jabatan Profesor dan dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Nusa Mandiri (UNM),” tutupnya.

 

kata kunci: sosok inspiratif Dwiza Riana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement