REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Development Bank (IsDB) memiliki proyeksi untuk transformasi pengelolaan pelaksanaan haji melalui kolaborasi lembaga pengelola keuangan haji di negara-negara Muslim. Head of Islamic Financial Sector Resource Mobilization Islamic Development Bank (IsDB), Zaki Mohamad Mansoer menyampaikan ini juga yang menjadi alasan IDB mempercayakan BPKH sebagai pemegang saham utama Bank Muamalat.
"Kami turut senang dan optimistis bersama BPKH yang dipercaya jadi main shareholder Bank Muamalat dapat meningkatkan peran dalam transformasi pengelolaan operasional haji," katanya dalam Hajj Fund Management Talks- 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance, Rabu (16/11).
Menurutnya, BPKH punya status dan kapabilitas untuk mengendalikan Bank Muamalat agar bisa memainkan peran lebih dalam ekosistem operasional haji dan pendanaan di industri. IDB berharap dengan perkembangan BPKH sebagai pengendali Bank Muamalat, maka BPKH bisa membawa sinergi dengan hajj fund di negara-negara anggota IsDB termasuk antar lembaga keuangan yang dikelola masing-masing.
IDB juga masih menjadi pemegang saham di Bank Muamalat dan lembaga keuangan lainnya di negara-negara anggota Semuanya dapat diarahkan untuk bekerja sama dalam reshape ekosistem industri haji, seperti pemukiman jamaah, katering, transportasi, dan keperluan jamaah lainnya.
"MoU antara IsDB dan BPKH mencakup banyak bidang dan telah dilaporkan ke 18 anggota dewan yang mewakili 57 negara," katanya.
Zaki mengatakan pengalihan kepemilikan pada BPKH juga telah disetujui oleh 57 negara anggota IsDB. Ia berharap babak baru yang juga memberi harapan baru untuk Bank Muamalat tersebut bisa membawa sinergi bank-bank syariah yang dikelola oleh hajj fund seluruh dunia agar lebih bermanfaat untuk jamaah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
