Jumat 19 Nov 2021 16:59 WIB

Jet Tempur China dan Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Korsel

Korsel mengerahkan pesawat tempurnya untuk memantau gerak gerik jet China dan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jet tempur siluman J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Foto: AP/Ng Han Guan
Jet tempur siluman J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua jet tempur China dan tujuh pesawat sejenis milik Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (19/11). Merespons hal tersebut, militer Korsel segera mengerahkan pesawat tempurnya.

Menurut Seoul’s Joint Chiefs of Staff (JCS), pesawat tempur China dan Rusia itu memasuki bagian timur laut dari Korea Air Defense Identification Zone (KADIZ). Namun mereka tak melanggar wilayah udara Korsel.

Baca Juga

Kendati demikian, mengantisipasi kemungkikan kontingensi, JCS mengirim jet tempur dan tanker pengisian bahan bakar udara ke wilayah terkait. JCS telah melakukan komunikasi dengan China perihal kejadian tersebut.

Beijing menyebut pesawat tempurnya sedang melakukan latihan rutin. “Kami menilai situasinya sebagai latihan militer gabungan China dan Rusia, tapi analisis tambahan diperlukan,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Selama beberapa tahun terakhir, aksi pesawat tempur China dan Rusia semacam itu sering terjadi. Hal itu di tengah klaim yang saling bertentangan atas berbagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara atau Air Defense Identification Zones (ADIZ).

Tidak seperti wilayah udara, ADIZ biasanya merupakan area di mana negara-negara dapat secara sepihak menuntut agar pesawat asing mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa hukum internasional yang mengaturnya.

Rusia tidak mengakui KADIZ. Sementara Cina memandang wilayah itu sebagai wilayah udara teritorial dan semua negara dapat bergerak bebas di sana. Pada 2019, pesawat tempur Korsel pernah menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia. Kala itu pesawat Rusia memasuki wilayah udara Korsel selama melakukan patroli udara dengan China.

Korsel dan Jepang telah mengerahkan jet tempur untuk mencegat patroli saat itu. Mereka menuding Moskow dan Beijing melanggar wilayah udaranya masing-masing. Namun Rusia dan China membantahnya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement