Ahad 21 Nov 2021 19:45 WIB

PM Israel Perintahkan Peningkatan Pengawasan di Yerusalem

Seorang warga Palestina tewas usai menembak warga dan pasukan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Foto: Abir Sultan/Pool via AP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah menginstruksikan polisi dan pasukan keamanan negaranya untuk meningkatkan pengawasan serta kewaspadaan mereka di Yerusalem. Hal itu menyusul adanya aksi penembakan yang dilakukan seorang warga Palestina di sana.

Saat berbicara di pertemuan kabinet pada Ahad (21/11), Bennett mengaku telah menerima penjelasan detail tentang aksi serangan yang dilakukan seorang warga Palestina dan menargetkan warga sipil serta pasukan Israel. “Pasukan bertindak cepat dan dua perwira wanita serta pasukan lainnya di tempat kejadian dengan cepat menembak penyerang,” ucapnya.

Baca Juga

"Saya menyadari fakta bahwa ini adalah serangan kedua dalam beberapa hari, saya telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk mempersiapkan kemungkinan upaya teror lebih lanjut," kata Bennett.

Dia turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga warga Israel yang tewas akibat aksi penembakan warga Palestina tersebut. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pun turut mengucapkan belasungkawa. “Kami akan terus memerangi terorisme di mana pun itu muncul,” ujar Gantz.

Seorang warga Palestina, Fadi Abu Shukhaidem (42 tahun), menembak warga sipil dan pasukan Israel di Gerbang Rantai Kota Tua Yerusalem pada Ahad. Seorang warga Israel tewas dan dua petugas keamanan terluka dalam kejadian tersebut. Pasukan Israel kemudian menembak mati Shukhaidem.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, saat ini pasukan Israel telah menutup pintu masuk ke Kota Tua Yerusalem. Mereka mendirikan pos pemeriksaan di seluruh daerah tersebut pasca-penembakan. WAFA melaporkan, polisi Israel pun menggerebek sekolah menengah Rashidiya yang berada di Kota Tua Yerusalem. Shukhaidem disebut bekerja sebagai guru di sekolah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement