Senin 22 Nov 2021 18:09 WIB

Menkes: Kasus di Eropa karena Varian Delta dan Anak Cucunya

Kenaikan kasus di beberapa negara Eropa dipicu varian Delta serta turunannya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengatakan demikian lantaran kenaikan kasus yang terjadi di beberapa negara Eropa dipicu adanya varian Delta serta turunannya.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengatakan demikian lantaran kenaikan kasus yang terjadi di beberapa negara Eropa dipicu adanya varian Delta serta turunannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Senin (22/11) hari ini yakni untuk mewaspadai kenaikan kasus pada liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Menkes mengatakan demikian lantaran kenaikan kasus yang terjadi di beberapa negara Eropa dipicu adanya varian Delta serta turunannya.

"Kami melaporkan di Eropa kenaikannya hampir semuanya disebabkan oleh varian Delta atau anaknya varian Delta atau cucunya varian Delta," ujar Menkes dalam konferensi pers secara daring, Senin (22/11).

Baca Juga

Budi mengatakan, Indonesia yang juga pernah mengalami gelombang kasus tinggi karena varian Delta pada Juli lalu harus bisa mengantisipasi hal tersebut. Ini agar kenaikan kasus tidak kembali melanda Indonesia akibat dari pergerakan masyarakat di libur Nataru.

Budi mengatakan, ada banyak negara yang sudah pernah mengalami lonjakan kasus varian Delta sampai sekarang masih landai, yakni India, Afrika Selatan, Jepang, Moroko. "India dulu pernah puncaknya terkena Delta, sekarang masih landai sesudah 195 hari, contohnya juga Afrika Selatan pernah kena Delta juga sekarang melandai sudah 134 hari, Indonesia 124 hari, Maroko 101 hari, dan Jepang 86 hari," katanya.

Namun demikian, dari negara-negara yang mengalami gelombang kasus karena varian Delta, ada Sri Lanka yang sekarang sudah mulai ada kenaikan. "Nah semua gerakan atau kejadian kasus di negara-negara luar negeri ini kita pelajari dengan ketat, kita awasi dengan ketat dan kita laporkan ke Bapak Presiden agar membuat kita tetap waspada terutama di masa Nataru ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement